"Sebab salah satu pemicu kanker adalah akibat stres atau tekanan hidup, dan stres punya semua orang bahkan anak-anak juga bisa stres, " kata Elmi Ridar di Pekanbaru, Jumat.
Pendapat itu disampaikannya terkait penderita kanker berasal dari Poli Onkologi Anak di Instalasi Kanker Terpadu RSUD AA, Riau, tercatat sebanyak 1.918 penderita anak, masing-masing laki-laki sebanyak 1.294 orang dan perempuan 624 orang.
Menurut Elmi Ridar yang juga Kepala Instalasi Kanker Terpadu RSUD Arirfin Achmad, penderita kanker anak banyak berasal dari keluarga-keluarga yang bermasalah.
Ia mengatakan, apapun masalah yang dihadapi, orang tua perlu mengajari anak agar terus berpikir positif dan pandai bersyukur, pasti tidak stress. Misalnya anak tidak lulus ujian, lalu coba introspeksi diri, apakah anak dan orang tuanya sudah mempersiapkan diri dengan maksimal.
"Mungkin ini yang terbaik kata Tuhan, jadi saya harus berjuang lagi, dan tidak usah memikirkan yang tidak perlu untuk mencegah stres itu, namun jika masih kesakitan dan mengumpat terus, ini bisa membuat bibit penyakit," katanya.
Elmi menambahkan, upaya mencegah kanker antara lain cek kesehatan secara teratur, jika mengidap kanker servik bisa dengan imunisasi, menjauh dari asap rokok, diet seimbang dan sehat serta aman dan olahraga teratur sesuai kategori umur.*
Baca juga: Bawang merah dan putih berpotensi cegah kanker kolorektal
Baca juga: YOAI inisiasi ruang rawat inap remaja khusus kanker
Pewarta: Frislidia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019