Padang Aro (ANTARA News) - Bantuan untuk korban gempa di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mulai berdatangan di posko bencana yang terpusat di kantor Camat Sangir Balai Janggo.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa/Nagari, Hapison di Padang Aro, Jumat, mengatakan bantuan yang sudah datang berupa tenda guling atau terpal 60 lembar, biskuit 30 paket, mie instan 40 dus, lauk pauk 40 paket serta perlengkapan dapur umum. "Masih banyak bantuan dalam perjalanan menuju lokasi seperti beras dan terpal yang dijemput ke provinsi," katanya.
Untuk beras yang masih dalam perjalanan sebanyak 1,2 ton, sedangkan tenda 20 buah untuk menampung warga yang mengungsi. "Bantuan makanan akan kami tunggu datang semua setelah itu baru disalurkan supaya pembagiannya bisa merata," ujarnya.
Selain itu pihaknya juga mendirikan dapur umum di posko bencana untuk memenuhi kebutuhan korban. Masyarakat masih membutuhkan tambahan tenda untuk menampung para pengungsi karena yang ada saat ini masih terbatas.
"Pada Kamis (28/2) kami sudah memasang tenda empat unit, tetapi belum bisa menampung seluruh pengungsi sehingga butuh tenda lagi, sebagian masih dalam perjalanan," katanya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Sumardianto mengatakan sekarang tim yang terdiri dari TNI, Polri beserta relawan sedang membersihkan sisa runtuhan rumah warga. "Tim gabungan hari ini membersihkan reruntuhan rumah warga dan apabila pemilik minta dirobohkan maka akan dilakukan," ujarnya.
Gempa bumi yang terjadi di Solok Selatan, Sumatera Barat pada Kamis (28/2) pukul 06.27.05 WIB, dengan magnitudo 5,3 setelah dimutakhirkan berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dipicu sesar aktif yang belum terpetakan.
"Gempa Solok Selatan ini merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan dan belum diketahui namanya," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Jumat.
Episenter gempa terletak pada koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 36 kilometer arah timur laut Kota Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, pada kedalaman 10 kilometer.
Daryono mengatakan, pemicu gempa tersebut diduga berasal dari percabangan (splay) dari Sesar Besar Sumatra (The Great Sumatra Fault Zone), mengingat lokasi episenter gempa ini terletak sejauh 49 kilometer di sebelah timur jalur Sesar Besar Sumatera tepatnya dari Segmen Suliti.*
Baca juga: Solok selatan butuh 30 tenda pengungsian
Baca juga: Kemensos kirim Rp355 juta dukung logistik korban gempa Solok
Baca juga: BMKG: gempa Solok Selatan dipicu sesar aktif yang belum terpetakan
Pewarta: Mario Sofia Nasution dan Erik IA
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019