Proram "sister city" dengan Kota Breda itu kemudian menjadi program kerja DRD Kota Magelang. Karena dalam satu semester DRD harus bisa menghasilan satu "output"

Magelang, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang, Jawa Tengah, menjajaki kerja sama kota kembar (sister city) dengan Kota Breda, Belanda, kata Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) Kota Magelang, Eny Boedi Orbawati.

"Langkah ini dilakukan menyusul hasil penelitian para pakar dari Universitas Gadjah Mada serta potensi yang dimiliki Magelang," katanya saat menerima kunjungan Baperlitbang Kabupaten Kendal, di Magelang, Kamis.

Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Departemen Teknik dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Prof Bakti Setiawan, PhD mengatakan, Magelang Raya yang merupakan gabungan Kota dan Kabupaten Magelang dengan potensi yang dimiliki diharapkan mampu menjalin kerja sama sister city dengan Breda, Belanda.

"Proram sister city dengan Breda itu kemudian menjadi program kerja DRD Kota Magelang. Karena dalam satu semester DRD harus bisa menghasilan satu 'output'," katanya.

Potensi yang dimiliki Kota Magelang antara lain sebagai tempat pendidikan militer. Hal ini sama dengan Breda yang juga menjadi tempat pendidikan militer. Selain itu, juga daerah wisata, di mana Kota Magelang memiliki bangunan kuno peninggalan Belanda.

Menurut dia, dampak terjalinnya kerja sama sister city dengan Breda diharapkan banyak wisatawan dari negara kincir angin itu berwisata ke Magelang, termasuk mengunjungi Candi Borobudur.

Wakil Ketua DPRD Kota Magelang, Retno Rusdjijati mengatakan untuk semester kedua pada 2019, program kerja DPRD adalah kampung bunga untuk mendukung brand Kota Sejuta Bunga.

"Lahan pertanian di Kota Magelang terbatas dan keunggulan kota ini antara lain kampung organik dan bank sampah," katanya.

Kabid Penelitian dan Pengembangan Baperlitbang Kabupaten Kendal, Kartini mengatakan, kedatangannya untuk menimba ilmu mengenai Litbang dan kegiatan DPRD Kota Magelang.

"Prestasi Litbang Kota Magelang sudah tidak diragukan lagi, karena itu kami belajar ke sini," katanya.

Menurut dia, Baperlitbang Kabupaten Kendal ingin mengembangkan iptek. Adapun DRD sudah terbentuk pada akhir 2017.

"Kami masih mencari format, sedang unsur kelembagaan masih harus belajar dan berbenah. Harapan ke depan bisa berkontribusi bagi pembangunan daerah," katanya.

Baca juga: Gereja yang terbakar di Magelang peninggalan Belanda

Baca juga: Indonesia-Belanda kerja sama bidang pertahanan

Baca juga: Indonesia-Belanda kerja sama penanggulangan banjir

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019