Balikpapan (ANTARA News) - TNI menyiagakan 9.600 prajurit untuk membantu polisi mengamankan tahapan pemilihan umum serentak 17 April 2019 di wilayah Kalimantan.
"Untuk tiga provinsi di bawah Kodam VI Mulawarman," kata Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Subiyanto di Balikpapan, Kamis.
Kodam VI Mulawarman membawahi Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara memiliki kampung-kampung di dekat perbatasan negara dengan Sarawak dan Sabah, serta dua anggota Federasi Malaysia.
Namun demikian, menurut Pangdam Subiyanto, pihaknya melihat pusat kerawanan justru ada di perkotaan atau pusat konsentrasi massa.
"Samarinda, Banjarmasin, Balikpapan, itu yang jadi perhatian utama kami," tegasnya.
Banjarmasin adalah ibukota Kalimantan Selatan yang juga kota terpadat di Kalimantan dengan populasi 9.400 orang per kilometer persegi.
Begitu pula kota-kota di Kalimantan Utara, terutama Tarakan dan Tanjung Selor.
"Yang rawan terutama saat distribusi logistik pemilu. Kita di Kaltim beruntung karena bisa belajar dari pengalaman Pilkada Gubernur 2018 lalu," kata dia.
Panglima Subiyanto juga menegaskan bahwa TNI hanya bergerak atas permintaan polisi.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) setempat yang memegang komando pengamanan.
"Kami sifatnya menunggu," kata Subiyanto.
Untuk Kalimantan Timur sendiri TNI menugaskan 3.075 personel yang disebar ke sembilan Kepolisian Resort di Kaltim.
Polda Kaltim sebagai kekuatan pengamanan utama Kalimantan Timur menurunkan 5.521 personel.
Menurut Kapolda Kaltim Priyo Widyanto, selain itu masih ada personel cadangan yang juga siap diterjunkan bila diperlukan.
Pada pemilu nanti, Komisi Pemilihan Umum Kaltim menetapkan jumlah pemilih di Kalimantan Timur sebanyak 2.378.517 pemilih.
Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pemilih tetap pada Pilgub 27 Juni 2018 yakni 2.329.657.
Jumlah pemilih ini bertambah sebanyak 48.860 pemilih, umumnya dari kalangan pemilih pemula atau pemilih baru yang pada saat April 2019 baru genap berusia 17 tahun.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019