Jakarta (ANTARA News) - Sekolah Tinggi Agama Islam Minhaajurroosidiin (STAIMI) Lubang Buaya, Jakarta Timur, mendirikan Pondok Pesantren Mahasiswa yang diluncurkan jajaran pengurus Pondok Pesantren Minhaajurroosidiin dan civitas akademika perguruan tinggi itu pada Kamis.

Pendidikan berbasis Pondok Pesantren Mahasiswa(PPM) itu dimaksudkan untuk memudahkan mahasiswa mengatur waktu antara mengaji dan mendalami ilmu agama dengan mengikuti jadwal perkuliahan secara tertib sehingga tidak ada yang tertinggal.

Ketua Umum Ponpes Minhaajurrosyiddin Komjen Pol (Purn) Drs H Nurfaizi Suwandi MM mengatakan PPM STAIMI memberikan target mahasiswa untuk berusaha menjadi ustadz/ustadzah (mubaligh/mubalighot) dan mendalami ilmu Al Quran dan Hadits (Sunnah) dapat dicapai dalam waktu tiga tahun.

"Ini sangat menguntungkan bagi mahasiswa menjadi mubaligh (ustadz) yang sarjana dan sarjana yang mubalgh profesional religius," kata Nurfaizi dalam siaran persnya.

Menurut dia, pembentukan PPM tersebut disambut baik oleh mahasiswa bukan saja karena mereka datang dari luar kota dan tinggal di pondok akan tetapi juga memberi kesempatan mereka lebih focus dalam belajar karena waktunya diatur dan terjadwal baik.

Ketua STAIMI Prof Dr Ir Sudarsono MSc mengatakan jam pelajaran agama sengaja dibuat eksklusif selain fokus belajar dengan guru-guru khusus untuk mengejar hafidz Al Quran dan hadits besar dalam waktu yang ditetapkan, juga bisa belajar mata kuliah umum lebih leluasa tidak berbenturan dengan jadwal tugas pondok pesantren.

Dia juga mengharapkan PPM STAIMI dapat meningkatkan jumlah mahasiswa baru yang ingin tinggal di pondok pesantren dan menimba ilmu formal.

Keuntungan lain mereka bisa memperluas jaringan dan interaksi sesama mahasiswa dalam hal pertukaran keilmuan baik formal maupun nonformal.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019