Volume sampah di kota ini setiap tahunnya terus mengalami peningkatan, kondisi ini memerlukan ide kreatif dari lurah untuk mengajak warga di lingkungan kerjanya mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomi
Palembang, (ANTARA News) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan mendorong lurah bersama warganya kreatif mengolah sampah yang dihasilkan dari rumah tangga, pasar tradisional, perkantoran, pertokoan modern dan aktivitas warga lainnya.
"Volume sampah di kota ini setiap tahunnya terus mengalami peningkatan, kondisi ini memerlukan ide kreatif dari lurah untuk mengajak warga di lingkungan kerjanya mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomi," kata Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianty Agustinda di Palembang, Kamis.
Ia mengatakan sampah yang menumpuk di sejumlah tempat pembuangan sampah sementara sekitar kawasan permukiman dan pusat kegiatan warga, jika mendapat sentuhan kreatif masih banyak yang bisa dimanfaatkan bahkan memiliki nilai ekonomi.
Sebagai contoh, kata dia, sampah organik bisa diolah menjadi pupuk untuk menyuburkan tanaman dan pohon pelindung yang ada di sekitar permukiman warga.
Kemudian sampah plastik bisa dimanfaatkan menjadi sejumlah barang perlengkapan rumah tangga bahkan bisa dijual langsung untuk industri daur ulang sampah plastik.
Dengan adanya ide kreatif dari setiap lurah yang tersebar di 18 kecamatan, katanya, sampah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas warga Palembang tidak menyulitkan petugas kebersihan untuk membawa sampah ke tempat pembuangan akhir.
Petugas kebersihan yang jumlahnya terbatas sekitar 350 orang akhir-akhir ini cukup kesulitan mengangkut sampah yang volumenya terus meningkat.
Sampah yang dihasilkan dari rumah tangga, pasar tradisional, pertokoan, perkantoran, dan aktivitas warga kota lainnya sekarang ini mencapai 1.200 ton per hari.
Melihat kondisi peningkatan volume sampah yang cukup tinggi sejak dua tahun terakhir dari sebelumnya sekitar 800 ton/hari, selain dituntut adanya ide kreatif jajaran pemkot di tingkat kelurahan, perlu segera dilakukan penambahan tenaga petugas kebersihan dan armada angkutan sampah, demikian Fitrianty Agustinda.
Baca juga: Kemampuan pengolahan sampah di Palembang ditingkatkan
Baca juga: Masyarakat Palembang diminta tak jadikan sungai tempat sampah
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019