...anak-anak disabilitas perlu diberi kesempatan untuk berkreasi dan mengaktualisasi diri, sehingga mereka mampu untuk mandiri.

Demak (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan rasa bangganya karena memakai batik yang diproduksi siswa dari salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) di Jawa Tengah.

“Ini kalau bisa dilihat batik saya produksi SLB loh. Kalau anda lihat kualitasnya tidak jelek, kan bagus,” kata Ganjar menjelang peresmian pendidikan dan pelatihan 3 in 1 yang digagas Kementerian Perindustrian di Demak, Jawa Tengah, Kamis.

Menurut Ganjar, anak-anak disabilitas perlu diberi kesempatan untuk berkreasi dan mengaktualisasi diri, sehingga mereka mampu untuk mandiri.

“Kalau kemudian kita berikan ruang, kita mau beli maka mereka akan laku dan mereka akan mandiri, ini yang SLB, ada tunanetra batik ciprat itu, kita dorong,” tukas Ganjar.

Diketahui, sebanyak 50 penyandang disabilitas yang berdomisili di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) 3in1 industri garmen dan alas kaki yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian.

Ke-50 orang tersebut merupakan bagian dari 200 peserta yang mengikuti pelatihan oleh Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta.

“Kami menyambut baik dalam kesempatan ini, pembukaan diklat 3 in 1 diikuti oleh 50 orang penyandang disabilitas yang akan ditempatkan bekerja di beberapa perusahaan alas kaki,” ungkap Airlangga.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019