Kepala Basarnas Provinsi Jambi, Ibnu Harris Al Husasain melalui Humas M Mujahid di Jambi, Kamis mengatakan, kejadian yang paling banyak terjadi pada Januari tercatat ada delapan korban jiwa dan enam korban jiwa pada Februari.
Kantor Basarnas Provinsi Jambi selama dua bulan terakhir ini mencatat, kejadian tenggelamnya warga tersebut pada Januari, misalnya di Bangko, Kabupaten Merangin ada dua orang korban meninggal dunia akibat tenggelam di sungai.
Kejadian selanjutnya di Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga ada satu korban jiwa yang tenggelam akibat terpeleset dari atas kapal, dan kemudian di Kabupaten Tebo ada tiga orang tenggelam dan meninggal dunia di waktu berbeda.
"Kemudian lagi di Kabupaten Bungo dan Batanghari masing-masing juga ada korban tenggelam di Sungai Batanghari, dan semua korban tenggelam ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh tim Basarnas yang dibantu polisi dan TNI serta masyarakat setempat sampai beberapa hari pascakejadian," kata M Mujahid.
Pada Februari, kantor Basarnas Jambi juga mencatat, yang pertama korban tenggelam di Bungo ada satu korban meninggal dunia, di Kabupaten Merangin ada tiga orang korban dimana dua orang meninggal dunia dan satu korban sampai saat ini masih dicari oleh tim yang sedang menelusuri lokadi kejadian di aliran sungai.
Di Kabupaten Sarolangun dan Batanghari dan Kerinsi masing-masing ada satu orang korban tenggelam yang ditemukan semuanya sudah meninggal dunia.
Dalam kesempatan itu, tim Basarnas Jambi juga mengungkapkan, sempat membantu musibah yang terjadi akhir pekan lalu, dimana pesawat asal Malaysia, tujuan Jakarta - Kuala Lumpur terpaksa mendarat darurat untuk melakukan perbaikan yang kemudian kembali terbang tanpa ada korban.
Baca juga: Jasad pemuda tenggelam di Sungai Cibareno-Sukabumi ditemukan tim SAR
Baca juga: Tenggelam di Sungai Bedadung, mahasiswa IAIN Jember ditemukan meninggal
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019