Palu (ANTARA News) - Penerapan ajaran Islam di Indonesia masih sebatas simbolik, belum menjadi peradaban yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, kata DR Nadjamuddin Ramli, pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Muhammadiyah, saat menjadi khatib Shalat Idul Fitri 1428 Hijriah, di Palu, Jumat. Ia mengatakan, Islam dimaknai baru sebatas gelar haji, pakai surban dan memelihara jenggot. Nilai-nilai Islam yang sebenarnya belum menjadi panduan dalam aktivitas keseharian, terutama dalam sosial kemasyarakatan. "Tidak mengherankan korupsi yang menyebabkan kemunduran bangsa ini masih merajalela," katanya, di hadapan sekitar seribuan warga muslim Muhammadiyah Palu yang mengikuti Shalat Idul Fitri di halaman Kampus Universitas Muhammadiyah Palu. Menurut dia, setiap muslim wajib menyuarakan dan menegakkan kebenaran sekalipun itu pahit. Hanya dengan jalan seperti ini kehidupan berbangsa dan bernegara dapat diperbaiki. "Cukup sudah bencana yang datang silih berganti menjadi peringatan bagi kita semua," katanya. Selain di Kampus Universitas Muhammadiyah, belasan ribu warga muslim Palu yang bergabung dalam organisasi Muhammadiyah melaksanakan shalat Ied di sembilan lokasi yang tersebar pada empat wilayah kecamatan di Palu. Lokasi tersebut, antara lain kompleks perguruan alkhaeraat di Jalan Suprapto, Gelanggang Mahasiswa Jalan Lasoso, Mesjid Alkautsar BTN Silae, Mesjid Alfalah Pengawu, Perguruan Muhammadiyah Nunu dan Mesjid Al Ihwan Birobuli. Pelaksanaan shalat Idul Fitrih yang dilaksanakan warga Muslim Muhammadiyah Palu ini berlangsung aman dengan pejagaan aparat keamanan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007