Denpasar (ANTARA News) - Harian Kompas bekerjasama dengan Danes Art Veranda Denpasar, Bali menggelar pameran 40 tahun Oom Pasikom yang menampilkan peristiwa dalam kartun karya GM Sudarta.
Pameran yang menampilkan sejumlah karya kartun yang dibuat selama 40 tahun periode 1967-2007 akan berlangsung sembilan hari, 19-28 Oktober 2007, kata Frans Sarong, Kepala Perwakilan Kompas Bali di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, pameran selama sembilan hari itu terbuka untuk umum. Bali sengaja dipilih sebagai tempat penyelenggaraan pameran, mengingat Bali sebagai daerah "internasional" yang banyak dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri.
Bersamaan dengan pembukaan pameran tersebut, GM Sudarta buku 40 tahun Oom kepada tujuh orang cendikiawan, budayawan, seniman dan tokoh masyarakat di Pulau Dewata.
Di antara penerima buku tersebut antara lain budayawan asal Prancis yang sudah puluhan tahun menetap di Bali Jean Cauteau, Prof dr Adnyana Manuaba, gurubesar Fakultas Kedokteran Unud yang juga pengamat pariwisata dan Cok Sawitri, seorang seniman.
GM Sudarta bukan hanya konsisten dalam berkarya, tetapi karyanya selalu dinantikan oleh banyak orang, karena pesannya selalu tepat. Karikaturnya tidak hanya membuat orang tersenyum untuk kemudian membenarkan, tetapi juga membuat orang yang menjadi sasarannya pun ikut tersenyum, meski kecut.
Selama 40 tahun, Oom Pasikom menyindir, mengkritik dan mengolok-ngolok banyak orang, banyak pihak tanpa mempermalukan dan menyakiti hati mereka yang menjadi sasarannya, walaupun harus tersenyum kecut.
Ia juga mengajak kita menertawakan diri sendiri. Itulah laku normal GM Sudarta sepanjang kariernya sebagai empu karikatur yang pintar mengungkap isi hati masyarakat.
Buku biografi yang berhasil dibuatnya, bukan biografi jalanan dan riwayat hidup penulis sendiri, namun perjalanan hidup masyarakat, bangsa dan negara selama empat dasawarsa.
Kekocakkan dan humor menjadi ciri khasnya. Kritik menjadi olok-olok karena humor. Kritik yang berhumor dan menjadi olok-olok, berdimensi kritik diri, kritik terhadap orang lain, namun terasa bersosok olok-olok.
Ia sekaligus berdimensi olok-olok diri, bisa saja tajam, keras dan pedas tapi tidak menusuk hati, tidak menyakitkan. Itulah Oom Pasikom yang menjadi bagian integral dari keberadaan Harian Kompas.
GM Sudarta sesungguhnya yang difoto adalah perjalanan tragedi seseorang di Indonesia, mancanegara dan rentetan tragedi bangsa Indonesia. Ia telah menorehkan nama dan karya yang gemilang dan membuatnya sah menerima penghargaan "Life Time Achievement Award".
Sejumlah karikatur yang dipajangkan dalam pameran di Bali menampilkan perpaduan antara gamblangnya pesan yang ingin disampaikan dan keelokan seni sentuhan tangan terampil berkelas empu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007