Washington (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal (Sesjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon, mengutuk "pembunuhan massal" orang Armenia oleh Kesairan Usmaniyah (Ottoman) Turki selama Perang Dunia I, tapi tak mau terseret ke pertikaian diplomatik Amerika Serikat (AS) dengan Turki.
"Saya tak melakukan tindakan resmi apa pun mengenai undang-undang dasar negara mana pun. Ini saya anggap sebagai masalah antara Amerika Serikat dan Turki," kata Ban kepada wartawan selama kunjungan ke para pemimpin pengusaha di Washington.
"Tetapi, sangat menyedihkan dan tragis bahwa kita telah menyaksikan jenis pembunuhan massal semacam itu selama Perang Dunia Pertama. Ini mesti menjadi catatan sejarah, tapi saat ini saya tidak berada dalam posisi untuk membuat komentar resmi apa pun," katanya.
Ban menyatakan, "Mencegah pemusnahan suku bangsa atau aksi kekejaman massa adalah salah satu tanggung-jawab yang sangat penting bagi PBB."
Turki memanggil duta besarnya untuk Washington setelah satu komite Kongres AS, Rabu, melakukan pemungutan suara untuk menyebut pembunuhan orang Armenia sebagai aksi pemusnahan suku bangsa, kendati ada penentangan dari Gedung Putih dan Ankara, demikian laporan AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007