Berlin (ANTARA News) - Masinis di Jerman memulai pemogokan kerja sehari-penuh pada Jumat pagi, yang diduga akan menimbulkan gangguan serius terhadap angkutan dan berdampak pada juta penumpang.
Serikat pekerja GDL, yang mewakili sebanyak 34.000 pengemudi kereta, berencana memulai pemogokan terhadap layanan regional pada pukul 02:00 waktu setempat (sekitar pukul 07:00 WIB), sehingga menambah sengit pertikaian mengenai upah dengan operator kereta nasional Deutsche Bahn, yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.
Anggota dewan Deutsche Bahn, Karl-Friedrich Rausch, mengatakan tindakan serikat pekerja itu "tak dapat dipercaya" dan GDL adalah satu-satunya yang mesti bertanggung-jawab atas "kekacauan yang dapat diramalkan" bakal terjadi pada perjalan jarak dekat.
GDL, Kamis, menyatakan organisasi tersebut melakukan pemogokan karena Deutsche Bahn tak mau menyetujui tawaran upah yang diajukannya.
Serikat pekerja tersebut menyatakan masinisnya mendapat bayaran yang lebih rendah dibandingkan dengan timpalan mereka di tempat lain di Eropa.
Organisasi itu telah menampik kesepakatan yang dicapai antara Deutsche Bahn dan dua serikat pekerja yang lebih kecil bagi kenaikan upah sebesar 4,5 persen dan mengingini persetujuan terpisah dengan kenaikan hingga 31 persen.
"Kami akan menarik tuntutan 31 persen, kalau Deutsche Bahn mau membahas persetujuan terpisah," kata GDL, Kamis.
Pemogokan karyawan jawatan kereta relatif jarang terjadi di Jerman, tapi penumpang menghadapi gangguan akibat aksi industri pada musim panas dan pengemudi kereta GDL melakukan pemogokan tiga-jam, Jumat lalu.
Suatu jajak pendapat bagi majalah Stern, Rabu, memperlihatkan 55 persen warga Jerman bersimpatik pada pemogokan tersebut.
Bos GDL Manfred Schell bertemu dengan Kepala Pelaksana Deutsche Bahn Hartmut Mehdorn di Berlin, Kamis malam, guna berusaha menyelesaikan konflik itu, tapi tak ada kesepakatan yang dicapai.
Jurubicara Deutsche Bahn mengatakan setelah pertemuan tersebut operator kereta akan mengajukan tawaran upah baru pada Senin.
Deutsche Bahn adalah perusahaan angkutan dan kereta terbesar di Eropa, dan pemerintah ingin sebagian perusahaan tersebut diswastakan paling lambat pada 2009. Perusahaan itu melayani lebih dari 5 juta penumpang setiap hari dengan menggunakan sebanyak 28.000 kereta.
Deutsche Bahn mempekerjakan masinis pengganti dan dengan susah payah berhasil mempertahankan sebagian kereta tetap beroperasi setelah pemogokan GDL, Jumat lalu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007