Saat ini, pemerintah tidak lagi bertindak sebagai regulator, namun akan lebih berfungsi sebagai fasilitator dan akselerator
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan tiga perusahaan rintisan (start-up) berlevel "unicorn" menyusun skema untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang ekonomi digital khususnya pelaku usaha kecil dan menengah.
"Saat ini, pemerintah tidak lagi bertindak sebagai regulator, namun akan lebih berfungsi sebagai fasilitator dan akselerator. Hal tersebut akan memberikan ruang bagi tumbuhnya inovasi," kata Deputi Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kemenko Perekonomian M Rudy Salahuddin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Pada Rabu ini, Rudy menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) program kemitraan ekonomi umat dan pemberdayaan usaha kecil dan menengah dengan Wakil Ketua Umum Bidang Usaha Kecil dan Menengah dan Koperasi Kadin Muhammad Lutfi dan pimpinan tiga perusahaan "unicorn", yang memiliki valuasi nilai hingga satu miliar dolar AS, yakni Tokopedia, Bukalapak, dan Gojek.
Peningkatan kualitas SDM ini, kata Rudy, memang menjadi salah satu fokus pembangunan pemerintah sejak 2018.
"Bersama Menko Perekonomian, kami berikan kemudahan pajak melalui sistem online single submission (OSS). Selain itu, pemerintah juga mendukung pembangunan sumber daya manusia, yakni berupa peningkatan adopsi dan literasi digital, peningkatan dan penyesuaian keahlian (skills), serta pengembangan pelaku usaha," kata dia.
Rudy mengatakan kehadiran revolusi industri 4.0 tidak hanya memunculkan banyak peluang tetapi juga tantangan dan disrupsi dalam tatanan pasar tenaga kerja.
Perkembangan intelegensi artifisial yang dapat menggantikan pekerjaan manusia menjadi tantangan tersendiri yang perlu segera ditangani dengan melaksanakan program-program peningkatan kualitas SDM.
Upaya peningkatan kualitas SDM, kata Rudy, akan berdampak pada perkembangan ekonomi digital yang juga akan mendorong pemerataan manfaat ekonomi yang menyeluruh.
"Berkembangnya aplikasi marketplace misalnya, memiliki kontribusi besar untuk mengurangi angka pengangguran, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan inkusivitas keuangan," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani meminta para pengusaha untuk cepat beradaptasi agar usaha yang dijalankan tetap berkelanjutan sesuai perkembangan tren perekonomian saat ini.
"Bertumpu kepada potensi yang ada, pengusaha harus selalu melakukan antisipasi terhadap tren perubahan yang akan terjadi, mengembangkan inovasi-inovasi baru dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, dan melakukan kolaborasi agar bisnis yang dijalankan menjadi lebih efektif dan efisien," katanya.
Baca juga: Kepala BKPM katakan tak perlu khawatir investasi asing di unicorn mudah keluar
Baca juga: Menkeu: Investor ingin miliki "unicorn" Indonesia karena incar data konsumen
Baca juga: Menperin optimistis ekonomi Indonesia semakin kuat
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019