NU juga memiliki lambang bola dunia, yang sasarannya agar NU dapat mendunia."

Jakarta (ANTARA News) - Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, menyatakan tantangan Nahdlatul Ulama (NU) ke depan adalah bagaimana menjadikan NU mendunia, yakni diterapkan oleh masyarakat muslim dunia.

"NU saat ini sudah terkenal bukan saja di Indonesia, tapi juga du luar negeri. Bahkan, ada perwakilan NU di sejumlah negara. Karena itu, tantangan NU ke depan, adalah menjadikan paham NU yang diterapkan penduduk muslim di seluruh dunia," kata KH Ma'ruf Amin, dalam sambutannya di hadapan ribuan kader NU saat menghadiri Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar, Citangkolo, Kota Banjar, Rabu, seperti dikutip melalui siaran persnya.

Menurut Mustasyar PBNU ini, tantangan Indonesia ke depan bagaimana menjadikan NU mendunia. Harapan pada 100 tahun kedua NU, menurut dia, tidak hanya dikenal di dunia tapi tapi diterapkan masyarakat muslim dunia.

Menurut Kiai Ma'ruf, wajar jika NU menargetkan perluasaan organisasi dan paham ke dunia internasional, karena NU sudah menjadi organisasi terbesar se-Indonesia. "NU juga memiliki lambang bola dunia, yang sasarannya agar NU dapat mendunia," kata mantan Rais Am PBNU ini.

Kiai Ma'ruf menyerahkan tugas menjadikan NU dunia pada generasi muda NU. Dia berharap, generasi muda NU mendapat tempaan pendidikan berkualitas dari kader NU senior agar mampu bersaing di dunia internasional. "Ini tugas generasi mendatang yang kita siapkan," katanya.

Menurut Kiai Ma'ruf, untuk mencapai target tersebut, ia menekankan agar NU terus memperbaiki diri, sehingga dapat menjadi organisasi berkinerja efektif dan efisien.

Kiai Ma'ruf Amin berada di Kota Banjar dala, rangkaian kegiatan Safari Politiknya ke Jawa Barat, dari Cirebon hingga Bandung, pada 25 Februari hingga 1 Maret 2019.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019