Ketua Bersama AAJI Maryoso Sumaryono menjelaskan, total pendapatan industri asuransi jiwa di kuartal keempat 2018 mengalami perlambatan dikarenakan pengaruh kondisi pertumbuhan ekonomi global dan nasional.
"Penurunan total premi dipengaruhi oleh menurunnya pendapatan premi dari saluran distribusi bancassurance sebesar 11,2% serta berkontribusi sebesar 42,9% dari keseluruhan total pendapatan premi industri asuransi jiwa", ujar Maryoso.
Pada tahun 2018 AAJI pun mencatat hasil investasi industri jiwa di kuartal keempat mengalami perlambatan sebesar 84,5% jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp.50,45 triliun menjadi Rp.7,83 triliun.
Maryoso menambahkan penurunan kinerja hasil investasi asuransi disebabkan penurunan harga investasi saham dan reksadana,
Namun tidak demikian sengan hasil investasi yang tetap mengalami kenaikan sebesar 509,8% dibandingkan kuartal III- 2018.
"Dengan tetap adanya peningkatan hasil investasi di kuartal IV -2018 menunjukkan bahwa IHSG sudah menguat dan industri asuransi jiwa optimis untuk hasil investasi akan semakin membaik", pungkas Maryoso
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019