Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Departemen Agama (Depag) dalam sidang isbat akhirnya menetapkan 1 Syawal 1428 Hijriah jatuh pada hari Sabtu (13/10). Keputusan penetapan awal Syawal ditetapkan melalul sidang isbat dipimpin oleh Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni di kantor Depag di Jakarta, Kamis malam. Sidang kali ini dihadiri oleh Menteri Kominfo Muhammad Nuh, Menristek Kusmayanto Kadiman, Ketua MUI Ma`ruf Amin dan para wakil umat Islam, seperti para wakil ormas Islam antara lain pengurus NU, pengurus Muhammadiyah, serta sejumlah ormas Islam lainnya termasuk perwakilan negara sahabat. Keputusan Menag tentang 1 Syawal tertuang dalam surat nomor 109/2007 tentang penetapan 1 Syawal 1428 H. Ketua Badan Hisab dan Rukyat yang juga Direktur Urusan Agama Islam Depag Mukhtar Ilyas menyampaikan hasil rukyat dengan menyebutkan bahwa hasil pemantauan di 40 lokasi antara lain dari Banda Aceh hingga Jayapura semua melaporklan tidak melihat hilal. Pertemuan akhir bulan dan awal bulan baru menjelang Syawal jatuh pada hari Kamis (11/10) atau 29 Ramadhan pukul 12.02 WIB, sehingga saat matahari terbenam posisi hilal di sebagian wilayah Indonesia Timur masih di bawah ufuk, kecuali di Indonesia bagian Tengah dan Barat sudah di atas ufuk antara 0 derajat 30 menit sampai 0 derajat 45 menit, kata Mukhtar Ilyas. Dengan demikian bulan Ramadhan, kata Mukhtar, digenapkan menjadi 30 hari (istikmal) dan 1 Syawal jatuh pada hari Sabtu 13 Oktober 2007. Namun sebelumnya, PP Muhammadiyah telah mengumumkan Idul Fitri jatuh pada hari Jumat tanggal 12 Oktober 2007. Perwakilan Muhamamdiyah yang hadir pada sidang isbat mengatakan Muhammdiyah tetap akan melaksanakan Idul Fitri dan pihak meminta pemerintah untuk tetap mengayomi mereka yang melaksanakan Idul Fitri pada hari Jumat. Sedangkan perwakilan NU pada sidang isbat mengatakan dalam perhitungan di kalender NU, 1 Syawal jatuh pada Sabtu 13 Oktober 2007. Namun pihaknya tidak mengumumkan penetapan 1 Syawal atau lebaran pada hari Sabtu, melainkan NU lebih mengindahkan rekomendasi keputusan Majelis Ulama yang mengajak semua umat Islam menunggu keputusan 1 Syawal setelah sidang isbat selesai sehingga hasil keputusan sidang yang diselenggarkan pemerintah akan diikuti para nahdliyin di seluruh Indonesia. Sementara itu, salah seorang utusan dari organisasi Islam lainnya Amin Azizi dari Al Wasliyah meminta semua umat Islam yang merayakan Idul Fitri pada hari Jumat untuk tidak memprovokasi umat Islam lainnya dengan menyebut bahwa haram hukumnya berpuasa pada saat lebaran. "Karena kalau masalah ini diangkat, persatuan umat Islam akan rapuh," katanya. Menteri Agama usai sidang isbat kepada pers mengatakan kita sudah biasa menghadapi perbedaan-perbedaan ini. Perbedaaan ini muncul akibat perbedaan metodologi penentuan awal 1 Syawal.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007