Karawang (ANTARA News) - Kepadatan kendaraan tidak hanya dirasakan pada H-2 Hari Raya Idul Fitri 1428 H, sebelumnya kepadatan lalu lintas juga dirasakan sejak H-5, kata Wakapolres Karawang Kompol Iwan Imam Susilo, saat ditemui di Pos Aju Simpang Jomin, Karawang, Jabar, Kamis sore. Ia mengatakan, kepolisian dari Polres Karawang sudah berulangkali melakukan rekayasa lalulintas, baik melalui buka tutup ataupun melalui pengalihan arus melalui jalur alternatif. Namun, karena volume kendaraan meningkat pesat dan infrastruktur jalan yang terbatas, maka kepadatan arus lalu lintas tidak bisa dihindari. Menurut dia, kepadatan arus lalu lintas sepanjang jalur utama Karawang terjadi karena penyempitan jalan. Ditambah lagi, dengan banyaknya mobil yang mogok dan berhenti di pinggir jalan, semakin membuat jalan bertambah sempit. "Padahal sebenarnya penyempitan itu tidak terlalu besar. Hanya, banyak kendaraan yang berhenti untuk beristirahat dan parkir di pinggir jalan membuat kepadatan bertambah parah," katanya. Jika kondisi kendaraan terus seperti itu, tambahnya, maka sepanjang arus mudik ini kepadatan arus kendaraan bisa terjadi hingga malam hari. Sedangkan sampai saat ini, kepolisian terus berupaya memperlancar arus lalulintas. Bahkan, tim kancil (polisi lalu lintas yang berpatroli dengan menggunakan motor) juga sudah diterjunkan untuk mencari titik-titik penyebab utama kepadatan. Sedangkan dengan terjadinya kepadatan pada H-2 ini, Iwan mengaku, hal tersebut bisa menjadi bahan evaluasi semua pihak terhadap fenomena mudik yang membuat semua pihak kewalahan. Untuk itu, dia menyatakan, harus ada solusi untuk pembangunan infrastruktur jalan antara Jakarta, Karawang menuju Cirebon. Karena bisa kondisi jalan seperti ini terus, bisa dipastikan kalau setiap tahun, kemacetan akan selalu terjadi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007