jakarta (ANTARA) - Klub bola basket peserta Indonesian Basketball League (IBL) Pacific Caesar Surabaya menjatuhkan sanksi tegas kepada dua pemainnya yaitu Yerihko Christphor Tuasela dan Indra Muhammad karena tindakan indisipliner.

Pacific Caesar pada Selasa mengeluarkan Surat Keterangan Skorsing yang menjatuhkan sanksi berupa skorsing selama tiga tahun tidak boleh mengikuti kegiatan bola basket di mana pun dan dalam bentuk apa pun.

Surat itu ditembuskan pula kepada PP Perbasi, IBL Indonesia, dan sembilan klub peserta IBL lainnya.

"Iya betul kedua pemain tersebut diskors karena ikut event tanpa izin dan tetap pergi walaupun sudah diinfokan tidak boleh pergi," kata Direktur Utama Pacific Caesar Irsan Pribadi Susanto ketika dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Yerikho dan Indra tanpa izin memenuhi undangan event bola basket di suatu SMA.

"Namun karena menjelang persiapan playoff, kami tidak mengizinkan, takut pemain resiko cedera," kata Irsan.

Setelah rapat antara Direktur Utama, pemilik klub Bambang Susanto, manager Sugiono Hartanto, pelatih Kencana Wukir dan asisten pelatih Ady Harisaputro, Pacific sepakat menjatuhkan sanksi tersebut.

Irsan mengungkapkan kedua pemain yang kena skors itu masih terikat kontrak dengan Pacific jadi masih ada kemungkinan untuk bermain kembali untuk tim apabila skorsing dicabut sebelum kontrak habis.

Sanksi terhadap kedua pemain tersebut diberikan jelang play-off IBL Pertamax 2018-2019 yang akan dimulai pada 1 Maret 2019 di Hi-Test Arena, Batam.

Irsan menyatakan bahwa walaupun kehilangan dua pemain, timnya siap untuk menghadapi laga playoff nanti.

"Dampak tidak terlalu signifikan karena pemain lain siap step up," pungkas Irsan.

Pada babak play-off IBL Pertamax 2018-2019, Pacific dijadwalkan menghadapi Pelita Jaya Basketball pada Jumat (1/3) pukul 18.00 WIB.

T.A059


Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019