IHSG ditutup menguat sebesar 15,59 poin atau 0,24 persen menjadi 6.540,95 poinJakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat setelah nyaris melemah sepanjang hari dipicu keyakinan investor akan tercapainya negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan China.
IHSG ditutup menguat sebesar 15,59 poin atau 0,24 persen menjadi 6.540,95. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 4,8 poin atau 0,48 persen menjadi 1.024,92.
"Di sepanjang perdagangan hari ini indeks harga saham gabungan bergerak bervariasi dan akhirnya ditutup di teritori positif. Optimisme investor terkait kemajuan dalam negosiasi dagang antara Amerika dan China serta menguatnya nilai tukar rupiah berhasil menjadi sentimen positif di pasar," kata analis Indopremier Sekuritas Mino di Jakarta, Selasa.
Sementara itu, lanjutnya, penurunan beberapa harga komoditas seperti minyak mentah, nikel, dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sempat menjadi sentimen negatif bagi indeks.
Dibuka menguat, IHSG justru hampir menghabiskan waktunya berada di zona merah sepanjang hari, sebelum akhinya ditutup menguat.
Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham investor asing yang ditunjukkan dengan beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp352,68 miliar.
Frekuensi perdagangan saham pada Selasa tercatat sebanyak 461.291 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,18 miliar lembar saham senilai Rp9,57 triliun. Sebanyak 145 saham naik, 261 saham menurun, dan 135 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa regional Asia terlihat memerah. Indeks Nikkei melemah 78,84 poin (0,37 persen) ke 21.449,39, indeks Hang Seng melemah 187,24 poin (0,65 persen) ke 28.772,06, dan indeks Straits Times melemah 10,69 poin (0,33 persen) ke posisi 3.261,66.
Baca juga: Bursa saham Hong Kong berakhir turun 0,65 persen
Baca juga: Bursa saham China ditutup lebih rendah, indeks Shanghai turun 0,67 persen
Baca juga: Bursa saham Tokyo berakhir turun, indeks Nikkei melemah 0,37 persen
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019