Kami akan mengadakan KTT lagi, kami akan mengadakan KTT penandatanganan

Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Senin (25/2) bahwa ia mungkin akan segera menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang dengan Presiden China Xi Jinping, jika negara mereka dapat menjembatani perbedaan yang tersisa. Negosiator mengatakan "sangat, sangat dekat" mencapai sebuah kesepakatan.

Pasar menguat setelah Trump mengatakan pada Minggu (24/2) bahwa ia akan menunda kenaikan tarif bea masuk pada 200 miliar AS barang-barang China dan memperpanjang batas waktu 1 Maret untuk kesepakatan.

Keputusan Trump menghindari eskalasi lain dalam perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia itu, yang telah merugikan kedua negara miliaran dolar AS dan mengguncang pasar keuangan global.

Washington menuntut Beijing mengubah cara mereka melakukan bisnis dengan AS, menuntut lebih banyak akses bagi perusahaan-perusahaan AS, penegakan perlindungan kekayaan intelektual, dan diakhirinya subsidi industri.

"Kami akan mengadakan KTT lagi, kami akan mengadakan KTT penandatanganan," ujar Trump pada pertemuan para gubernur AS pada Senin (25/2).

"Jadi semoga, kita bisa menyelesaikannya. Tapi kita sudah sangat, sangat dekat," kata Trump, yang kemudian pergi ke Vietnam untuk pertemuan puncak kedua dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Perunding AS dan China bertemu di Washington sepanjang akhir pekan, berupaya mencapai kesepakatan yang akan mengakhiri pertarungan tarif yang dimulai pada pertengahan 2018.

Trump mengutip kemajuan dalam pembicaraan sebagai alasan untuk tidak menaikkan tarif lebih lanjut untuk barang-barang China. Dia juga membunyikan nada peringatan, ketika dia mengatakan kesepakatan "bisa terjadi segera, atau mungkin tidak terjadi sama sekali."

Masih belum jelas berapa lama kenaikan tarif akan ditunda. Seorang juru bicara Kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan bahwa agensi tersebut tidak memiliki pengumuman saat ini selain pernyataan presiden.

Para negosiator masih berjuang untuk mengatasi perbedaan tentang mekanisme untuk memastikan bahwa China memenuhi setiap janji yang dibuatnya sebagai bagian dari kesepakatan. Washington menginginkan adanya mekanisme penegakan hukum dalam kesepakatan itu.

Dengan asumsi kemajuan tambahan dibuat di kedua sisi, Trump mengatakan dia berencana untuk bertemu dengan Xi di Mar-a-Lago di Florida.

Trump mengatakan kepada para gubernur "sepertinya" negosiator China akan segera kembali untuk melanjutkan pekerjaan menuju kesepakatan.

Pembicaraan selama akhir pekan dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He ditangani oleh tim kecil perunding tingkat atas, termasuk Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, kata seorang sumber yang telah diberi pengarahan tentang pembicaraan tersebut.

Menteri Pertanian AS Sonny Perdue mengatakan pada Senin (25/2) bahwa sejumlah masalah pertanian sedang dibahas dalam pembicaraan perdagangan, termasuk akses unggas, masalah ekspor daging sapi, makanan biji-bijian, etanol, dan pakan ternak yang dikenal sebagai distillers grains.

"Saya pikir itu pertanda baik bahwa China memperpanjang masa tinggal mereka," kata Perdue kepada wartawan, Senin (25/2).

Dia mengatakan mengerti diskusi-diskusi memasuki masalah "seluk-beluk" dan bahwa wakil perdana menteri China "terlibat langsung dalam negosiasi baris-demi-baris atas masalah ini, termasuk pertanian." Namun Perdue mencatat AS tidak akan "dibeli" dan pembelian itu sendiri tidak cukup.

Pada Senin (25/2) pagi, Trump menulis dalam tweet: "Kesepakatan Perdagangan China (dan banyak lagi) dalam tahap lanjut. Hubungan antara kedua negara kami sangat kuat. Karena itu saya setuju untuk menunda kenaikan tarif AS. Mari lihat apa yang terjadi?"

Demikian laporan yang dikutip dari Reuters.

Baca juga: Analis: IHSG berpeluang lanjutkan tren positif, dipicu perundingan dagang AS-China

Baca juga: Wall Street ditutup menguat, efek kemajuan perundingan dagang AS-China

Baca juga: Dolar AS melemah, selera risiko investor meningkat

Baca juga: Harga emas turun, tertekan penguatan ekuitas akibat kemajuan perundingan dagang

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019