Kupang (ANTARA News) - Tim rukyah nasional, Kamis, mengamati penampakan hilal (bulan sabit) di SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), bagi keperluan penetapan 1 Syawal 1428 H pada Sidang Itsbat Badan Hisab dan Rukyat Departemen Agama bersama MUI dan ormas-ormas Islam di Jakarta, Kamis malam (11/10).
Tim rukyah itu, di bawah koordinasi Dr Mahesa Putra dari Institut Teknologi Bandung (ITB), beranggotakan Moch Irfan, M.Si dari Bosscha ITB dan Indarzah, M.P, ST, mahasiswa pasca sarjana Teknik Elektro ITB.
SoE merupakan salah satu lokasi pengamatan rukyat nasional, selain Aceh, Makkasar, Semarang, Gresik-Lamongan, Jakarta dan Observatorium Bosscha di Bandung.
Kepala Bidang (Kabid) Urusan Agama Islam (Urais) Kantor Wilayah Departemen Agama NTT, Usman Eba, yang mendampingi tim rukyah nasional mengatakan tim tersebut akan bekerja selama dua hari terhitung Kamis (11/10) hingga Jumat (12/10).
Tim rukyah itu didukung peralatan teleskop yang bisa mendeteksi penampakan hilal di atas dua derajat, karena Indonesia belum memiliki teleskop yang dapat melihat penampakan hilal di bawah dua derajat.
"Hasil pengamatan di hari pertama langsung dilaporkan via jaringan internet sebagai bahan rujukan penentuan 1 Syawal 1428 H, sementara pengamatan hari kedua merupakan referensi bagi badan rukyat untuk kepentingan penentuan 1 Syawal di masa mendatang," kata Usman.
dikatakannya khusus pengamatan hilal di NTT, semula tim rukyat nasional yang terdiri atas ahli teropong, ahli teknologi informatika (TI) dan alim ulama itu lebih memilih Fatumnasi, daerah kaki Gunung Mutis (gunung tertinggi di Pulau Timor, namun terkendala kabut dan ketiadaan jaringan internet.
Pertengahan bulan ramadan lalu, tim survei pengamatan hilal menemukan lokasi ketinggian di Kelurahan Kesetnana, Kota SoE, TTS, sebagai salah satu lokasi yang tepat.
"Tempat itu yang disepakati untuk dijadikan lokasi pengamatan hilal di wilayah NTT. Selain tim rukyah nasional, Departemen Agama NTT juga mengutus tim rukyah daerah beserta alim ulama setempat untuk melakukan pengamatan hilal tersebut," ujar Eba. (*)
Copyright © ANTARA 2007