Kalau lahan gambutnya sudah ditanami berbagai tanaman agro, maka masyarakat pasti menjaga lahannya agar tidak terbakar

Pontianak (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengajak masyarakat setempat memanfaatkan lahan gambut dengan menanaminya berbagai sayuran atau tanaman agro guna mencegah kebakaran hutan dan lahan.

"Kalau lahan gambutnya sudah ditanami berbagai tanaman agro, maka masyarakat pasti menjaga lahannya agar tidak terbakar, karena lahan gambut tersebut sudah dimanfaatkan," katanya di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan lahan gambut bisa lebih produktif jika dimanfaatkan untuk tanaman agro industri, contohnya di kawasan Pontianak Utara, sekarang sekitar 800 hektare lahan agro industri dan di kawasan itu menghasilkan sayuran sekitar 30 ton per hari.

"Sebenarnya banyak tanaman yang efektif dan mempunyai nilai ekonomis tinggi yang bisa ditanami di lahan gambut, seperti tanaman ubi talas Pontianak yang sudah terkenal dengan kualitasnya," ungkapnya.

Komoditas bawang merah, katanya, juga subur bila tanam di lahan gambut.

"Kalau bawang merah ditanam dan dikelola dengan baik di lahan gambut, dalam satu hektarenya malah bisa menghasilkan sekitar 20 ton," katanya.

Ia menjelaskan pemanfaatan lahan gambut, selain bisa mencegah kebakaran pada musim kemarau, juga berdampak peningkatan ekonomi masyarakat.

"Karena ketika masyarakat menanami lahan gambut dengan berbagai tanaman sayur, maka setiap hari harus disiram sehingga penanaman sayuran di lahan gambut tersebut dapat menjadi solusi permasalahan lahan gambut yang kerap menimbulkan kebakaran hutan dan lahan," katanya.

Sebelumnya, Kapolda Kalbar Irjen (Pol) Didi Haryono menyatakan pihaknya terus mendorong semua instansi terkait melakukan sosialisasi dampak asap akibat kebakaran hutan dan lahan agar masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga lahan dan tidak melakukan pembakaran saat membuka lahan mereka.

"Saran kami di tahun 2019, agar terus melakukan sosialisasikan akibat asap, kepada masyarakat, dan mudah-mudahan dengan sosialisasi tersebut, maka masyarakat tidak membakar lahan lagi," ujarnya.

Ia mengatakan sekitar 99 persen karhutla karena lahan dibakar dan bukan terbakar, apalagi 14 kabupaten/kota di Kalbar mempunyai lahan gambut yang mudah terbakar dan sulit dipadamkan.

Data Polda Kalbar, sepanjang 2018 tercatat 1.100 hektare lahan gambut terbakar, 30 orang harus menjalani proses hukum, dan enam orang meninggal dunia.

Baca juga: Gambut Mendawak Kalbar simpan air dua kali waduk Jatiluhur

Baca juga: Kalbar bangun 200 sekat kanal untuk cegah kebakaran gambut

Pewarta: Andilala
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019