Medan (ANTARA News) - DPR belum akan memproses pengisian duta besar (Dubes) RI untuk Malaysia, meskipun pemerintah telah mengusulkan kepada DPR. "Jabatan Dubes RI sudah lama kita kosongkan. Meskipun tadi pagi ada usulan dari Presiden, kita tunda dululah pengirimannya," kata Ketua DPR Agung Laksono sebelum menutup Ramadhan Fair di Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu malam. Agung menyatakan, DPR sangat menyesalkan dan sangat terenyuh dengan kasus kekerasan yang dilakukan aparat Malaysia terhadap warga Indonesia. DPR menyatakan protes karena Malaysia sebagai negara tetangga melakukan tindakan yang bisa dianggap melecehkan martabat. "SMS dan laporan masyarakat banyak masuk ke saya. Ada yang mengusulkan bagaimana kalau sikap kita terhadap Malaysia seperti dulu," kata Agung yang mengajak semua pihak agar tetap jangan terlalu emosional, meskipun ada rasa marah. DPR mengimbau Malaysia melakukan introspeksi atas tindakan aparatnya kepada warga Indonesia yang berulang beberapa kali. "Kita minta Malaysia melakukan introspeksi atas tindakan aparatnya. Kita juga minta Malaysia minta maaf," kata Agung yang didampingi Walikota Medan Abdillah. Agung menyatakan, ada arogansi dan pelecehan aparat Malaysia yang mungkin karena latar belakang kesejahteraan "Sebagai sesama serumpun, kita ingatkan Malaysia jangan melakukan tindakan seperti itu," katanya. Selain itu, kata Agung, untuk menghindari terulangnya kasus serupa, sebaiknya Presiden SBY dan PM Abdullah Badawi segera bertemu. "Kita harap Presiden SBY dan PM Badawi segera membicarakan komitmen moral agar kasus-kasus seperti itu tak terjadi lagi," katanya. Agung berkunjung ke Medan atas undangan Walikota Abdillah untuk menutup Ramadhan Fair ke-4. "Kegiatan ini patut dikembangkan apalagi banyak desakan dari masyarakat terkait kenaikan harga kebutuhan pokok," kata Agung. Agung menegaskan, kegiatan pasar murah penting untuk membantu masyakarat. Karena itu, kegiatan ini senantiasa dapat respons positif dari masyarakat. "Kegiatan ini perlu ditradisikan dan kota-kota lain juga diharap mengikuti kegiatan yang sama," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007