Akhir Maret selesai dan dioperasikan, tinggal menyelesaikan bagian signal dan depo. Tidak ada kendala lainJakarta (ANTARA News) - Kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta dengan rute Kelapa Gading-Velodrome ditargetkan beroperasi pada Maret 2019, mengingat saat ini penyelesaiannya sudah mencapai 99,4 persen.
"Akhir Maret selesai dan dioperasikan, tinggal menyelesaikan bagian signal dan depo. Tidak ada kendala lain," kata kata Menteri Budi Karya Sumadi kepada pers di Jakarta, Minggu.
Dikatakan Menhub, terkait penyelesaian hal-hal yang belum selesai pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kontraktor PT Jakpro untuk selanjutnya akan segera dilakukan sertifikasi guna memastikan keselamatan dan keamanan pengoperasian LRT ini nantinya.
Tim dari Kementerian Perhubungan sudah berkoordinasi dengan pengembang proyek itu yang dikatakan selesainya kira-kira pertengahan Maret dan setelah itu disertifikasi sekitar 1 - 2 minggu selesai.
Terkait tarif LRT Kelapa Gading-Velodrome yang akan ditetapkan, Menhub menyebut nantinya akan ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Banyak manfaat yang akan diperoleh dengan beroperasinya LRT Jakarta ini. Diantaranya yaitu menjadi solusi mengurangi kemacetan di Jakarta, sebagai modal moda pilihan selain kendaraan pribadi, meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat, dan menjadi moda transportasi yang ramah lingkungan.
"Terlebih lagi LRT ini nantinya juga akan terintegrasi dengan moda transportasi Transjakarta," kata Menhub.
Ia menjelaskan, masyarakat memang harus dirubah pola berkendaraannya dari menggunakan kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum. Angkutan massal adalah suatu keniscayaan suatu kota besar, tidak mungkin kota besar itu tanpa angkutan massal.
Kereta LRT Jakarta ini memiliki panjang lintasan sekitar 5,7 kilometer dari Kelapa Gading-Velodrome, melewati enam stasiun elevated/layang yaitu Mal Kelapa Gading, Stasiun Kelapa Gading Boulevard, Stasiun Pulomas, Stasiun Pacuan Kuda, Stasiun Velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur dan 1 Depo LRT.
Pembangunan LRT Jakarta rute Kelapa Gading-Velodrome dibiayai sepenuhnya oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov DKI Jakarta. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai kontraktor pembangunan sekaligus nantinya akan menjadi operator LRT rute Kelapa Gading - Velodrome.
Ditjen Perkeretaapian Kemenhub telah melakukan pengujian sarana LRT Jakarta terhadap delapan trainset (16 sarana/kereta) yang akan dioperasikan. Dari delapan trainset tersebut, empat trainset telah terbit sertifikat pengujian oleh Ditjen Perkeretaapian dan empat trainset lainnya dalam proses penerbitan.
Berdasarkan waktu kerja dari Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, pada 4 Maret 2019 Ditjen Perkeretaapian akan melakukan penilaian aspek keselamatan tahap 2.
Pada 11 Maret 2019, PT Jakarta Propertindo selaku pelaksana proyek melakukan proses izin usaha, izin operasi, PSO, penetapan tarif, dan permohonan operasi ke Gubernur DKI Jakarta. Jika proses tersebut berjalan lancar, maka LRT sudah bisa dioperasikan secara komersil pada 18 Maret 2019.
Baca juga: Dirut : butuh 200 km rel LRT tuntaskan kemacetan
Baca juga: Ubah budaya bertransportasi kaum urban dengan TDM
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019