Investasi diantaranya disiapkan merupakan dua Proyek Strategis Nasional, yaitu New Yogyakarta International Airport di Kulonprogo dan Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin, yang ditargetkan dapat dioperasikan pada tahun 2019 ini
Serpong, Banten (ANTARA News) - PT Angkasa Pura I (Persero) menyiapkan investasi Rp17,5 triliun guna mendukung percepatan dan pembangunan sejumlah bandar udara yang dikelola dalam upaya mencapai target 101 juta penumpang di 2019.
"Investasi diantaranya disiapkan merupakan dua Proyek Strategis Nasional, yaitu New Yogyakarta International Airport di Kulonprogo dan Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin, yang ditargetkan dapat dioperasikan pada tahun 2019 ini," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi kepada pers disela peringatan HUT Ke-55 PT Angkasa Pura I di Serpong, Minggu.
Dikatakan, dalam rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) Angkasa Pura I tahun 2019-2023, dalam lima tahun ke depan akan mengembangkan kapasitas 13 bandara yang saat ini rata-rata melayani 89 juta penumpang per tahun menjadi 140 juta penumpang per tahun
Angkasa Pura I saat ini mengelola 13 bandara, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Frans Kaisiepo Biak, dan Bandara Sam Ratulangi Manado. Juga Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Bandara Internasional Lombok Praya, Bandara Pattimura Ambon, dan Bandara El Tari Kupang.
Khusus untuk bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo, Faik, mengatakan April 2019 diharapkan sudah bisa dipergunakan untuk pendaratan pesawat penerbangan internasional berbadan besar, karena memang memiliki landas pacu yang panjang.
"Landas pacu Bandara Kulonprogo panjangnya 3.250 meter sementara Ngurah Rai Bali hanya 3.000 meter," katanya.
Dikatakan Faik pula, Angkasa Pura I pada 2019 akan mengambil alih setidaknya empat bandara Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar di sejumlah wilayah tengah dan timur Indonesia.
Keempat bandara UPT tersebut adalah Sentani, Luwuk, Samarinda Baru, dan Labuan Bajo yang selanjutnya akan dikelola oleh AP I untuk diubah sesuai standar kenyamanan dan keselamatan bandara yang dikelola perusahaan.
"Masing-masing bandara UPT tersebut disiapkan investasi Rp12 miliar untuk bisa menjadi bandara sesuai standar AP I," kata Faik.
Baca juga: AP I targetkan layani 101 juta penumpang di 2019
Baca juga: AP targetkan terminal baru Bandara El Tari beroperasi September
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019