Ajang ini salah satu bentuk "soft diplomacy", yakni merupakan cara suatu negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya melalui pendekatan sosial dan budaya

Malang, Jatim (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa dari 22 negara yang kuliah di STIE Malangkucecwara, Malang, Jawa Timur, melalui program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) unjuk kebolehan dengan memamerkan beragam kuliner dari negara mereka masing-masing.

Unjuk kebolehan mengenalkan kuliner mahasiswa asing dari negara asalnya yang diperagakan di masing-masing gerai itu dikemas dalam "International Day" yang dilangsungkan di kampus STIE Malangkucecwara, Sabtu.

Menurut Ketua STIE Malangkucecwara, Bunyamin, "International Day" bagi mahasiswa asing dari berbagai negara di belahan bumi Eropa, Asia, dan Afrika itu merupakan salah satu bentuk "soft diplomacy", yakni merupakan cara suatu negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya melalui pendekatan sosial dan budaya.

"Soft diplomacy ini semestinya menjadi peran negara, bukan kampus-kampus. Namun demikian, kalau soft diplomacy ini dilakukan secara masif di kampus, kami yakin tidak lama lagi pasti harmonisasi dalam kehidupan berbangsa segera terwujud," kata Bunyamin.

Bahkan, kata dia, salah pengertian, salah persepsi antar-negara akan bisa teratasi dengan soft diplomacy melalui pertukaran budaya dan lainnya. Oleh karena itu, soft diplomacy ini ke depan harus lebih riil di bidang apapun.

Menyinggung keberadaan mahasiswa asing di kampus yang dipimpinnya itu, Bunyamin mengatakan sudah mencapai puluhan, namun tahun ini yang paling banyak dari Jepang, yakni 29 orang. Bahkan, jumlah tersebut merupakan jumlah terbanyak sepanjang 14 tahun terakhir ini.

Namun demikian, lanjut Bunyamin, pihaknya tidak akan pernah berhenti untuk terus berupaya menjalin kerja sama dengan berbagai universitas di berbagai negara. Yang sudah berjalan cukup lama dengan Kanda University, Jepang.

"Kami sudah melakukan pertukaran mahasiswa dengan Kanda University selama satu tahun dan mahasiswa yang dikirim itu benar-benar bebas biaya dan sebaliknya mahasiswa dari Kanda University juga dikirim ke STIE Malangkucecwara, bahkan mahasiswa kita banyak yang bekerja paruh waktu sambil kuliah di Jepang," katanya.

Sementara itu, jumlah mahasiswa asing di STIE Malangkucecwara secara keseluruhan mencapai 111 orang dari 22 negara, antara lain Jepang, Korea Selatan, Mesir, Nigeria, Irak, Timor Leste, Madagaskar, dan Tanzania. Sebagian besar mereka adalah mahasiswa program BIPA dan Darmasiswa yang didanai pemerintah Indonesia.

Dalam pergeralan "International Day' tersebut, mahasiswa asing yang berpartisipasi rata-rata mengenakan pakaian khas negara mereka, seperti Jepang ada yang memakai kimono, mahasiswa dari Mesir dan Irak mengenakan gamis khas negara masing-masing.

Selain itu, mereka juga mengenalkan makanan khas masing-masing negara dengan bahasa Indonesia yang fasih.

Baca juga: Delapan mahasiswa asing belajar membatik di Malang

Baca juga: 10 mahasiswa terbaik Indonesianext dikirim ke Jepang

Baca juga: UMM dijadikan mahasiswa Thailand belajar budaya Jawa Timur-an

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019