Mobil Pandawa Urate-V pertama kali dikembangkan untuk mengikuti Kontes Mobil Hemat Energi 2017 dan SEM-Asia 2018,

Semarang (ANTARA News) - Mahasiswa Fakultas Teknik Unversitas Negeri Semarang (Unnes) fokus mengembangkan mobil hemat energi dengan nama Pandawa Urate-V agar bisa diikutsertakan pada Shell Eco Marathon 2019 di Sepang, Malaysia.

"Mobil Pandawa Urate-V pertama kali dikembangkan untuk mengikuti Kontes Mobil Hemat Energi 2017 dan SEM-Asia 2018. Saat ini sudah menjadi Urate-V Evo I untuk mengikuti SEM-Asia 2019," kata General Manager Tim Pandawa Fajar Satrio Aji saat ditemui di Semarang, Sabtu.

Ia menjelaskan bahwa pengembangan purwarupa mobil Pandawa Urate-V ini untuk meminimalkan penggunaan bahan bakar fosil serta turut serta mendukung program pemerintah dalam mengembangkan inovasi teknologi otomotif.

Selain itu, pengembangan mobil hemat energi ini juga selaras dengan julukan Unnes sebagai kampus konservasi.

Ia menyebutkan Pandawa Urate-V Evo I merupakan mobil urban gasoline yang memiliki efisiensi penggunaan bahan bakar 133 kilometer per liter, sedangkan targetnya yang sedang dalam tahap riset adalah 425 km/liter.

"Saat pertama kali mengikuti SEM-Asia 2018, Urate-V memiliki efisiensi 119km/liter," ujarnya

Tidak hanya Pandawa Urate-V saja, ada dua jenis mobil lain yang juga dikembangkan Tim Pandawa dari Unnes yaitu Pandawa G-Pro yang merupakan prototype gasoline dan Pandawa EV mobil prototype elektronik.

Kedua mobil tersebut juga pernah diikutsertakan dalam beberapa kontes mobil hemat energi.

Desain Pandawa Urate-V, kata dia dibuat agar lebih aerodinamis dan bodi mobil berbahan karbon fiber yang lebih ringan dari bahan lainnya dan konsep Urate-V sudah mencakup komponen kelistrikan yang terpasang pada mobil di pasaran.

Untuk purwarupa mobil listrik, Fajar mengatakan jika Pandawa EV telah siap produksi dan ada kemungkinan untuk diproduksi secara massal.

Tim yang mendapat penghargaan Best Team di WEM Jepang ini tiap tahunnya selalu meningkatkan performa Pandawa EV, dari jarak tempuh yang hanya 122km/kwh saat diikutsertakan di SEM 2017 meningkat menjadi 238km/kwh di KMHE pada tahun yang sama.

Menurut dia, ada beberapa indikator dalam pengembangan mobil hemat energi Pandawa, yaitu peluang dalam mendapatkan prestasi dan sejauh mana perkembangan kendaraan.

Kemudian, finansial dan mengikuti arahan pembimbing kategori mana yang sebaiknya dikembangkan.

Baca juga: Universitas Negeri Semarang lestarikan kesenian Jawa melalui UKM

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019