Temanggung (ANTARA News) - Terduga teroris yang ditangkap polisi saat razia lalu lintas di Jalan Lingkar Temanggung, Jawa Tengah, mendatangi polisi saat mobilnya akan diderek.

Berdasarkan keterangan warga di lokasi penangkapan terduga teroris, di Geneng Kelurahan Kowangan, Temanggung, Jumat, begitu mengetahui ada razia lalu lintas pria berjenggot itu langsung memarkirkan kendaraannya dalam keadaan terkunci kemudian ditinggal lari.

Seorang pekerja depo pasir, Ahmad Farid Nur (21) mengatakan pada Kamis (14/2) sekitar pukul 10.00 hingga 11.00 WIB sedang terjadi razia lalu lintas dan tiba-tiba ada sebuah mobil hitam parkir di halaman di sebelah selatan tempat kerjanya.

"Saya kaget, pengemudi itu meninggalkan mobilnya sambil lari ke arah sawah dengan melompati saluran irigasi selebar 1,5 meter," katanya.

Ia menuturkan, tidak begitu lama polisi memeriksa mobil yang ditinggal pengemudinya dalam keadaan terkunci tersebut. Selanjutnya pintu mobil itu dibuka dengan mengundang tukang kunci.

Khairun Cahyadi (40) yang juga bekerja di depo pasir tersebut mengatakan saat mobil tersebut berhasil dibuka, di dalamnya terdapat buku tentang jihad dan dua pasang plat nomor polisi kendaraan.

Ia menuturkan saat mobil tersebut akan diderek oleh petugas sekitar pukul 12.30 WIB tiba-tiba pengemudinya datang.

"Saat dia mendatangi mobil tersebut pakaiannya sudah ganti dengan mengenakan sarung dengan kaus warna hitam, sedangkan waktu lari meninggalkan mobil, dia mengenakan celana pendek dengan baju kotak-kotak," katanya.

Ia mengatakan saat lari meninggalkan mobil dia menuju warung makan di seberang sawah dan sempat salat di masjid di sekitar warung tersebut, bahkan pria yang kemudian diketahui berinisial TWA alias Andalus alias Abu Hilwa (32) itu sempat nongkrong di tempat ojek di sekitar Perempatan Geneng.

Ia mengatakan saat mendatangi mobilnya yang mau diderek tersebut dia sempat berdialog dengan polisi kemudian dimasukkan ke mobil polisi.

Baca juga: Terduga teroris tertangkap di Temanggung dititipkan di Polda Jateng

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019