Surabaya (ANTARA News) - Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur untuk pemenangan pasangan Joko Widodo-KH Ma`ruf Amin mengingatkan relawan dan partai politik pengusung mewaspadai golput atau pihak tak memilih pada Pemilihan Presiden 2019.
"Relawan dan pimpinan maupun kader partai politik pengusung harus terus sosialisasi agar jangan sampai ada yang golput dan pastikan memilih pasangan nomor 01," ujar ketua TKD Jatim, Machfud Arifin, kepada wartawan di Posko TKD Jatim di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, satu suara pemilih akan sangat menentukan nasib bangsa Indonesia selama lima tahun ke depan sehingga diperlukan kerja keras dari relawan untuk mengajak masyarakat menentukan hak pilih di tempat pemungutan suara (TPS).
"Pastikan kita sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Bagi pekerja yang pindah pilih, pastikan sudah mengurus formulir A5. Yang jelas, pada 17 April sebagai WNI yang baik harus mencoblos," ucap mantan Kapolda Jatim tersebut.
Pensiunan jenderal polisi bintang dua itu juga berharap para pengusaha memberikan cuti atau libur saat hari H Pemilihan Presiden agar pekerja bisa menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Sementara itu, tentang sejumlah daerah di Jatim yang pada Pemilihan Presiden 2014 menjadi basis kekalahan Jokowi, Machfud Arifin mengklaim arah dukungan sudah berbalik dan optimistis menang di daerah-daerah tersebut.
Beberapa daerah yang pada lima tahun lalu dimenangi Prabowo antara lain Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Bondowoso, Situbondo dan Pacitan.
"Di Madura tinggal Pamekasan dan Sumenep, tapi sudah mulai mengarah ke kami. Sedangkan, di Pacitan perkembangannya membaik baik karena Pakde Karwo ikut mendukung Jokowi-Ma`ruf," katanya.
Pemilihan Presiden diselenggarakan pada 17 April 2019 dan diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma`ruf Amin di nomor urut 01, kemudian Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 02.
Baca juga: TKD minta forum lintas agama tidak tergerus hoaks
Baca juga: TKD Jokowi-Ma'ruf Jatim gerakkan jaringan Madura dekati pilpres
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019