Jakarta (ANTARA News) - Cawapres RI Ma'ruf Amin menyesalkan adanya peristiwa intimidasi kepada jurnalis yang terjadi dalam Munajat 212, di Monas, Kamis (23/2) malam.
"Wah itu tidak baik ya, munajat kok ada ribut, itu tidak baik," kata Ma'ruf Amin di Jakarta, Jumat.
Ma'ruf mengatakan munajat semestinya berdoa secara khusuk kepada Allah SWT. Keributan berupa intimidasi kepada jurnalis justru merusak makna munajat itu.
"Saya kira itu tidak baik," kata Ma'ruf.
Ma'ruf sendiri mengaku tidak diundang menghadiri acara Munajat 212 itu, meskipun Ma'ruf adalah pembuat fatwa yang pernah dibela melalui aksi 212.
Dia menduga peserta Munajat 212 bukanlah peserta aksi yang pernah membela fatwanya kala itu.
Dalam acara Munajat 212, seorang jurnalis media online bernama Satria yang merekam kericuhan yang terjadi akibat tertangkapnya seorang copet oleh laskar ormas tertentu, diintimidasi dan diminta menghapus rekaman yang dimiliki secara paksa.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan Capres, yaitu nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca juga: TKN: kemuliaan acara Munajat 212 diciderai nuansa kampanye
Baca juga: TKN kutuk kekerasan terhadap jurnalis dalam acara Munajat 212
Baca juga: PWI kecam kekerasan terhadap jurnalis di Munajat 212
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019