Jenis bencana alam yang rawan terjadi di Bangkalan ini meliputi bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang dan puting beliung
Bangkalan, Jatim (ANTARA News) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan Rizal Moris mengatakan 13 dari 18 kecamatan yang ada di wilayah itu rawan bencana, dan diimbau warga untuk lebih waspada pada musim hujan saat ini.
"Jenis bencana alam yang rawan terjadi di Bangkalan ini meliputi bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang dan puting beliung," katanya di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Jumat.
Ia merinci, ke-13 kecamatan yang rawan bencana alam itu meliputi, Kecamatan Kokop, Konang, Geger, Galis, Tanjung Bumi, lalu Kecamatan Burneh, Trageh, dan Kecamatan Kota.
Empat kecamatan lainnya adalah Kecamatan Blega, Arosbaya, Klampis, Burneh, dan Kecamatan Socah.
Di Kecamatan Kokop, Konang, Geger, Galis, dan Tanjung Bumi, menurut Rizal Moris, merupakan kawasan rawan bencana alam berupa tanah longsor.
Sedangkan di kecamatan Burneh, Trageh, dan Kecamatan Bangkalan, selama ini rawan terjadi bencana angin puting beliung.
"Kalau bencana banjir, rawan terjadi di Kecamatan Blega, Arosbaya, Klampis, dan Kecamatan Burneh," katanya menjelaskan.
Oleh karenanya, Kepala BPBD Pemkab Bangkalan mengimbau warga di tiga kecamatan itu hendaknya meningkatkan kewaspadaan mengingat curah hujan tinggi yang disertai angin kencang sering terjadi akhir-akhir ini.
Rizal Moris menjelaskan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Surabaya, di Kabupaten Bangkalan dan beberapa wilayah di kabupaten/kota di Jatim dalam sepekan ke depan masih berpotensi terjadi hujan lebat dan angin kencang disertai petir pada pagi dan sore hari.
"Sebagai antisipasi saja, apabila terjadi angin kencang, sebaiknya segera keluar rumah dan lari ke tanah lapang, khawatir pepohonan di sekitar pekarangan rumah roboh," katanya.
Saat ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi vertikal lainnya, seperti dari pihak kepolisian dan TNI untuk saling berkoordinasi apabila ada laporan bencana alam, sehingga bisa segera ditangani.
"Saat ini kami telah memberlakukan status siaga darurat bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun, selama kurun waktu dua bulan ini, bencana alam jenis banjir telah terjadi sebanyak tiga kali di Kabupaten Bangkalan, yakni pada 19 Januari, dan 28 Januari, serta pada 12 Februari 2019.
Baca juga: BPBD catat 39 bangunan di Bangkalan rusak akibat puting beliung
Baca juga: Banjir rendam ratusan rumah di Bangkalan
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019