Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dalam press briefing di Jakarta, Kamis.
KTM ke-46 OKI mengusung tema "50 Tahun Peta Jalan Menuju Kerja Sama Islam untuk Kemakmuran dan Pembangunan" (50 Years of Islamic Cooperation Road Map for Prosperity and Development).
Arrmanatha menyebutkan bahwa Pertemuan Tingkat Menteri OKI itu akan menghasilkan satu deklarasi yang berisi komitmen politis negara-negara anggota OKI untuk isu-isu yang terkait dengan tema pertemuan tersebut.
Selain deklarasi, menurut dia, akan ada sekitar 130 resolusi yang akan disahkan dalam KTM ke-46 OKI, yang antara lain meliputi resolusi terkait kerja sama ekonomi, kerja sama bidang keuangan, politik, upaya internasional untuk pemberantasan terorisme, isu Palestina serta mengenai kemajuan proses perdamaian Palestina-Israel.
"Untuk Indonesia, beberapa isu yang menjadi perhatian adalah mendorong kerja sama OKI di bidang ekonomi dan Iptek. Indonesia juga akan mendorong kerja sama dan dukungan dari OKI untuk 'global compact on safe and orderly migration' (persetujuan global tentang migrasi yang aman dan tertib)," ungkap Arrmanatha.
Selain itu, pemerintah Indonesia akan memanfaatkan kesempatan di KTM OKI itu untuk menggalang dukungan bagi pencalonan Indonesia untuk keanggotaan Dewan HAM PBB periode 2020-2022.
Baca juga: Menlu kampanyekan pencalonan Indonesia di Sidang Dewan HAM PBB
Baca juga: KTM OKI bahas pemindahan kedubes AS di Yerusalem
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019