Sydney (ANTARA News) - Seorang prajurit Australia telah ditemukan sudah tak bernyawa akibat ledakan bom yang dipasang dipinggir jalan di Afghanistan, dan Departemen Pertahanan Australia membenarkan informasi itu Selasa. Prajurit tersebut sedang mengendarai sebuah mobil milik militer, dan tewas di wilayah provinsi selatan Oruzgan. Kepala Departemen Pertahanan Australia, Laksamana Udara Angus Houston, mengatakan bahwa seorang prajurit Australia lainnya mengalami cedera saat diserang oleh kelompok orang tak dikenal di wilayah lainnya di Afghanistan, namun kini kondisinya berangsur pulih. "Insiden tersebut adalah satu hal yang tragis yang mengingatka kita bahwa bahaya terus mengancam keselamatan para prajurit kita yag sedang melaksanakan tugas negara dan hal itu membuktikan bahwa Afghanistan adalah tempat yang berbahaya," kata Houston. Mengenai adanya spekulasi yang mengatakan bahwa bom yang digunakan adalah bom buatan salah satu negara tetangga dekat Afghanistan, Houston mengatakan, tak mau membuat satu pernyataan apapun mengenai asal usul bom tersebut sampai ia menerima laporan dari satu tim penyelidikan resmi yang ditunjuk pemerintah Afghanistan. Kasus terakhir tewasnya seorang prajurit Australia terjadi di Timur Tengah tahun 2002 di Afghanistan juga disebabkan oleh bom yang ditanam dipinggir jalan raya. Aksi serangan meningkat di wilayah provinsi selatan Afghanistan yang dikatakan dilakukan oleh Taliban, kelompok yang digulingkan kekuasaan oleh Amerika Serikat enam tahun lalu. Bulan lalu, dua orang prajurit Australia megelamai luka-luka saat mobil mereka terkena bom. Hampir sebanyak seribu prajurit Australia ditempatkan di provinsi Oruzgan yang melaksanakan tugas untuk membantu menjaga keamanan bagi tim pembangunan sarana unum di Afghanistan. Kontingen Australian dalam hal ini bekerja sama dengan tim dari Belanda. Jumlah prajurit Australia yang meninggal dunia di Afghanistan menjadikan jumlah 181 dari angka prajurit internasional yang tewas tahun ini. Menteri Pertahanan Australia, Brendan Nelson, mengatakan bahwa untuk mencegah terjadinya kebangkitan gerakan Taliban adalah salah satu tugas yang amat berisiko namun penting. "Kita hadir di Afghanistan karena kita terlibat dalam satu perjuangan untuk kemerdekaan tidak hanya bgai rakyat Afghanistan tetapi juga memerdekakan dunia," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007