Sidoarjo (ANTARA News) - Kapal keruk kedua untuk mengurai endapan lumpur Lapindo di Kali Porong yang didatangkan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) dari Prigi, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa, mulai diturunkan ke Kali Porong. Meski sudah berada di Kali Porong, namun kapal keruk dengan kekuatan 670 PK tersebut belum bisa beroperasi, karena masih ada beberapa tahap akhir yang belum diselesaikan sebelum kapal difungsikan untuk mengurangi endapan lumpur di Kali Porong itu. Sebelumnya, kapal keruk pertama sudah berada di Kali Porong, namun juga belum bisa dioperasikan, karena masih ada kerusakan teknis (mesin). Diharapkan kedua kapal keruk yang sudah siap di Kali Porong tersebut segera bisa dioperasikan mengingat kondisi endapan lumpur di Kali Porong semakin parah mencapai sekitar empat meter sepanjang 500 meter lebih. Humas BPLS Achmad Zulkarnain menyatakan kapal keruk kedua itu berhasil diturunkan ke Kali Porong, Selasa, setelah pekerja menjebol tanggul untuk akses kapal menuju Kali Porong. "Para pekerja sekarang ini langsung menutup kembali tanggul yang dijebol sebagai antisipasi agar tidak terjadi banjir di kawasan permukiman di sisi selatan Kali Porong," katanya. Ia menjelaskan bahwa ada beberapa bagian akhir kapal keruk yang belum terpasang dan itu akan diselesaikan dalam beberapa hari ini di Kali Porong. Setelah itu, keduanya siap untuk dioperasikan. Pihaknya optimis kedua kapal keruk milik Balai Besar Brantas ini akan mampu mengurangi endapan lumpur yang kini sudah mencapai ketebalan sekitar empat meter. "Kami tetap berupaya agar endapan lumpur ini bisa berkurang," tambahnya. (*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007