Jakarta (ANTARA News) - Samsung resmi meluncurkan ponsel flagship mereka yang sudah dibicarakan sejak beberapa bulan belakangan, Galaxy S10 yang terdiri dari tiga model dan satu model yang mendukung sinyal 5G.
"Ponsel dengan keamanan dan kecerdasan serta tenaga untuk mengerjakan semuanya lebih cepat," kata Presiden Samsung Electronics, DJ Koh saat peluncuran Galaxy S10 dari Amerika Serikat, yang disiarkan secara langsung melalui website dan kanal YouTube resmi mereka, Kamis dini hari.
Samsung memberi Galaxy S10 layar Dynamic AMOLED dengan desain Infinity -O Display, menghadirkan tampilan layar yang jauh lebih luas dibandingkan generasi sebelumnya Galaxy S9. Bezel atas menjadi sangat tipis karena bagian yang biasanya didedikasikan untuk menempatkan kamera depan sepenuhnya hilang.
Kamera depan hadir dengan bulatan kecil di pojok kanan atas, ditempelkan di dalam layar. Galaxy S10 juga menempelkan pemindai sidik jari mereka di dalam layar, menggunakan pemindai ultrasonik yang dapat membaca sidik jari secara 3 dimensi.
Ultrasonic Fingerprint Scanner ini menjanjikan keamanan anti-spoofing yang lebih tinggi.
Keunggulan lain dari seri Galaxy S terbaru ini terletak pada kamera, Samsung menempatkan tiga kamera di bagian belakang, masing-masing berupa lensa wide-angle 12MP, lensa telephoto 12MP dan lensa ultra wide 123 derajat sebesar 16MP.
Samsung juga menyematkan kecerdasan buatan di kamera mereka, Galaxy S10 memiliki Neural Processing Unit (NPU) yang menambah kinerja kamera agar dapat menghasilkan foto yang lebih akurat. AI di ponsel ini juga bisa memberi saran saat memotret, misalnya di mana menempatkan objek gambar.
Samsung mengklaim ponsel mereka ini merupakan yang pertama di dunia yang dapat merekam video dalam HDR10+ sehingga hasil video menjadi lebih terang dan dinamis berkat teknik color mapping. Samsung ingin menghadirkan pengalaman layaknya merekam dengan action cam melalui Galaxy S10.
Untuk menambah pengalaman membuat konten, Samsung menghadirkan aplikasi Adobe Premiere Rush sehingga pengguna tidak perlu mentranser video ke komputer untuk disunting.
Ponsel ini terdiri dari model Galaxy S10e 5,8 inci; Galaxy S10 versi reguler sebesar 6,1 inci; dan Galaxy S10+ 6,4 inci. Samsung juga menyediakan Galaxy S10 5G 6,7 inci yang kemungkinan besar akan hadir di pasar AS.
Selain perbedaan layar, Galaxy S10e hadir hanya dengan dua kamera belakang, baterai 3.100mAH dan konfigurasi RAM dan kapasitas internal sebesar 6GB/8GB + 128GB/256GB.
Versi reguler Galaxy S10 tersedia dalam varian 8GB + 128GB dan 8GB + 512GB, sementara Galaxy S10+ dengan RAM 8GB dan 12GB dengan pilihan kapasitas penyimpanan internal 128GB, 512Gb dan 1TB.
Untuk versi 5G, ponsel Galaxy S10 memiliki empat kamera belakang dengan tambahan 3D Depth, dan hadir dengan RAM 8GB + ROM 256GB
Samsung menggunakan chipset Snapdragon 855 dan Exynos 9820, bergantung pada negara pasar.
Ponsel dipasarkan mulai dari 749,99 dolar untuk Galaxy S10e, 899,99 dolar untuk Galaxy S10 reguler dan 999,99 dolar Galaxy S10+.
Pra-pemesanan berlangsung mulai 22-28 Februari, termasuk di Indonesia.
Baca juga: Samsung Galaxy S10 akan pakai Wi-Fi 6
Baca juga: Samsung Galaxy S10 meluncur awal Maret, tidak ada versi Lite
Baca juga: Samsung ungkap beberapa fitur baru Galaxy S10
Baca juga: Geser layar, cara buka kamera depan Galaxy S10
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019