Kupang (ANTARA News) - Masyarakat penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Kupang mengaku sangat terbantu dengan program pemerintah itu karena mampu meningkatkan kesejateraan mereka.
Sumiati Soan warga Kelurahan Kelapa Lima Kota Kupang kepada Antara di Kupang, Rabu mengaku saat ini dirinya sudah tidak lagi menjadi anggota PKH karena sudah bisa mandiri berkat bantuan dari program PKH itu.
"Saya pertama kali menerima bantuan PKH ini pada tahun 2007, saat itu saya sama sekali tidak punya apa-apa dan hidup serba terbatas. Tetapi sekarang saya bersyukur karena sudah bisa berdiri sendiri tanpa bantuan pemerintah lagi," katanya.
Ia menceritakan bahwa walaupun jumlah bantuannya setiap bulan berkisar dari Rp900 ribu hingga Rp1 jutaan, dirinya berusaha mengelola dengan baik.
Bantuan PKH yang ia terima perbulan itu ia pergunakan untuk keperluan sekolah anak-anaknya yang berjumlah ada enam orang.
Dengan dukungan dari suami yang bekerja sebagai tenaga serabutan, dirinya berusaha menabung dari dana bantuan itu.
Sehingga pada tahun 2015-2016 dari dana PKH yang ia tabung ia gunakan untuk membangun kos-kosan sebanyak tiga unit dengan harga kamar perbulan mencapai Rp300 ribu yang dirinya sewakan kepada masyarakat.
Usai membangun kos-kosan, dia kemudian membangun dua unit kios yang disewakan Rp5 juta per tahun .
"Karena saya sudah bisa usaha sendiri, maka saya juga berhenti menjadi peserta PKH. Masih banyak ibu-ibu atau keluarga lain yang membutuhkan," tambahnya.
Selain Sumiati, peserta PKH lain yang sudah mandiri dan meninggalkan program itu adalah Kornelia Liubana karena sudah memiliki usaha sendiri berkat dana PKH itu.
"Saat ini saya sudah mempunyai usaha ternak ayam yang saya dapatkan dari dana PKH," tambah dia.
Ia menceritakan awalnya sebelum menerima dana PKH pada tahun 2008 lalu, kehidupan ekonominya sangat susah.
Setelah menjadi peserta PKH mulailah berusaha ternak ayam sehingga keuntungan usaha bisa untuk menyekolahkan enam anaknya.
Dari dana itu pula, satu anaknya saat ini sudah menjadi polisi, dan satunya lagi sudah menjadi pegawai negeri sipil.
Baca juga: Pemerintah targetkan 7,9 persen peserta PKH lepas dari kemiskinan
Baca juga: Tasni, penerima bansos sukses usaha minyak nilam
Baca juga: 2.300 peserta PKH baru mayoritas korban bencana
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019