Garut (ANTARA News) - Polisi menangkap komplotan spesialis pencuri baterai menara jaringan telepon seluler di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Mereka yang kami tangkap ini spesialis pencurian baterai tower, karena mencurinya hanya itu saja, tidak ada yang lain," kata Kepala Polsek Karangpawitan, Kompol Oon Suhendar, usai penangkapan terhadap komplotan pencurian tersebut, di Garut, Rabu.
Ia menuturkan, aksi pencurian itu berhasil terungkap ketika jajaran Polsek Karangpawitan melakukan patroli. Petugas curiga terhadap para pemuda di sekitar menara jaringan telepon seluler.
Polisi selanjutnya memeriksa para pemuda itu hingga akhirnya diketahui sedang membongkar bateri menara untuk dijual kepada penadah di Bekasi seharga Rp1 juta per baterai.
"Kami berhasil amankan empat orang, mereka semua masih satu saudara, satu tersangka ditangani polsek lain karena TKP-nya beda, di sini kita amankan tiga tersangka," kata Oon.
Ia menyampaikan, para tersangka telah melakukan aksi pencurian baterai menara sejak Desember 2018 dengan titik lokasi menara tersebar di beberapa kecamatan di Garut.
Selama beroperasi di Garut itu, kata dia, komplotan telah berhasil membongkar sebanyak 48 baterai.
"Pengakuan tersangka ini ada 48 baterai, belum lagi yang telah kami amankan sebagai barang bukti ada delapan, dalam kurun waktu tiga bulan," katanya.
Seorang tersangka, Ajid mengaku menyesali perbuatannya telah ikut mencuri baterai bersama pelaku lainnya.
Pemuda asal Kecamatan Cilawu, Garut itu terpaksa mencuri karena tidak punya pekerjaan, sementara kebutuhan hidupnya beserta anak dan istrinya harus terpenuhi.
"Saya tidak punya pekerjaan, akhirnya nekad untuk mencuri," kata Ajid yang sebelum ditangkap polisi sempat ingin bertemu dulu dengan anaknya yang masih bayi.
Akibat perbuatannya itu, para tersangka harus mendekam dalam penjara untuk pemeriksaan hukum lebih lanjut dan dijerat pasal pencurian dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
Baca juga: Polres Lebak tembak spesialis pencurian baterai tower seluler
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019