Denpasar (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan pemerintah terus mempersiapkan infrastruktur internet yang terhubung ke seluruh Indonesia untuk pembangunan startup.

Nasir dalam Rapat Koordinasi Daerah LLDIKTI VIII di Denpasar, Rabu, mengatakan pembangunan infrastruktur tersebut sudah terbangun di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.

"Startup berbasis pada teknologi informasi dan komunikasi, Indonesia telah menyiapkan infrastrukturnya. Pertama kalau kita berbasis pada IT berarti masalah internet itu yang paling utama, bagaimana jaringan itu bisa kita bangun," kata Nasir.

Pemerintah Indonesia di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika telah membangun Palapa Ring yang menghubungkan pulau-pulau besar di Indonesia dengan kabel serat optik bawah laut. Dengan begitu diharapkan antarpulau di Indonesia terkoneksi dalam satu jaringan yang kuat.

Nasir menerangkan saat ini pemerintah tengah membangun jaringan internet di wilayah Indonesia timur mulai dari wilayah Maluku hingga Merauke.

Saat ini pembangunan jaringan dengan serat optik bawah laut, kata Nasir, sudah tersambung dari Maluku sampai ke Sorong Papua Barat. Ke depannya, lanjut dia, akan dikembangkan lagi menuju Jayapura, Timika, hingga Merauke.

Selain infrastruktur fisik, Nasir juga menyebutkan pemerintah membangun sumber daya manusia agar bisa membuat jejaring secara nasional maupun internasional melalui jaringan internet yang telah disediakan.

Nasir juga menekankan pentingnya mengintegrasikan antara pendidikan tinggi dengan industri. Menurut dia di era revolusi industri 4.0 startup atau perusahaan rintisan akan menjadi sistem yang secara fisik akan masuk dalam jaringan digital.

Penyiapan infrastruktur tersebut, kata Nasir, untuk mengembangkan startup Indonesia menjadi besar sehingga dikategorikan sebagai perusahaan unicorn dengan valuasi aset mencapai lebih dari 1 miliar dolar AS atau sekira Rp14,1 triliun.

Nasir mengapresiasi perusahaan startup digital di Indonesia yang sudah masuk dalam kategori perusahaan unicorn yakni Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.

“Kementerian telah membina beberapa startup yang sampai sekarang baik secara fisik maupun nonfiisik total 956 startup yang kami bangun mulai dari tahun 2015 sampai tahun 2018,” kata Nasir.

Baca juga: Menristekdikti targetkan seribuan "startup" baru pada 2019
Baca juga: AJWELP dukung dan berdayakan perusahaan rintisan perempuan di negara anggota ASEAN
Baca juga: Wadah anak muda ini bisa jadi solusi bagi yang ragu berbisnis

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019