Jakarta (ANTARA News)- Pertumbuhan ekonomi tahun 2008 yang ditargetkan pemerintah sebesar 6,8 persen optimistis akan tercapai, apabila investasi asing terus meningkat dan makin tumbuhnya sektor infrastruktur, demikian pendapat kalangan Bank NISP.
"Saya optimistis target ekonomi yang ditetapkan pemerintah akan bisa tercapai melihat aktifnya investasi asing yang didukung belanja negara ke sektor produktif," kata Presiden Direktur PT Bank NISP Tbk, Pramukti Surjaudaja kepada pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, investasi asing saat ini terjadi dalam pendek, bisa saja kemungkinan melanjutkannya ke jangka panjang, karena mereka yakin pertumbuhan ekonomi nasional makin tumbuh dengan baik.
"Kami optimistis pertumbuhan ekonomi akan berjalan sesuai dengan rencana, dengan makin tumbuhnya sektor infrakstruktur," katanya.
Ia mengemukakan, pemerintah juga perlu aktif mencari dana baru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih cepat dan menjaga keamanan dan kenyamanan bagi investor, agar mereka merasa betah di Indonesia.
"Upaya pemerintah juga disambut baik dengan aktifnya perbankan melakukan sindikasi jalan tol dan pembangkit listrik di berbagai daerah," ucapnya.
Ditanya mengenai BI Rate, menurut dia, tingkat suku bunga itu masih cukup handal yang bisa menjaga rupiah terkoreksi, bahkan kalau tidak ada hambatan rupiah akan bisa berada di bawah level Rp9.000 per dolar AS pada tahun depan.
Mengenai obligasi, ia mengatakan, perseroan kemungkinan masih pikir-pikir dulu untuk melakukan penawaran obligasi di pasar, karena dana cadangan yang dimiliki masih cukup kuat untuk melakukan operasional perbankan.
"Ada rencana ke arah sana, namun kapan masih belum pasti, karena perseroan saat ini belum membutuhkan dana baru," ujarnya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007