Bogor (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka perayaan Bogor Street Festival (BSF), yang menghadirkan enam tokoh pemuka agama yang masing-masing mewakili agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.

"Saya sangat bahagia. Kehadiran saya di sini untuk memenuhi undangan dari Wali Kota Bogor Bima Arya untuk memberikan dukungan atas keberagaman di Indonesia," kata Ridwan Kamil di Bogor, Selasa.

Menurut mantan Wali Kota Bandung ini, Bogor Street Festival atau Cap Go Meh 2019 merupakan cerminan keberagaman di Tanah Air dan wujud Pancasila serta mempertunjukkan kebersamaan sebagai karakter warga Jawa Barat dan Indonesia.

"Inilah Pancasila yang sebenarnya. Diperlihatkan secara inspiratif di Kota Bogor," kata Ridwan Kamil.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan acara Bogor Street Festival ini merupakan ajang pemersatu bangsa di tengah keberagaman.

Ia mengatakan puncak perayaan Bogor Street Festival atau Cap Go Meh di Kota Bogor dikemas dalam pesta budaya. Selain itu juga acara BSF momen ajang komitmen saling menghormati dan menghargai.

"Bogor Street Festival bukan hanya peristiwa budaya, ini persembahan dari Bogor untuk Indonesia," ucap Bima.

Ketua Pelaksana Cap Go Meh Arifin Himawan menjelaskan, event ini merupakan penegasan atas nilai persatuan bangsa yang selalu dijaga oleh Kota Bogor.

Arifin menegaskan, Kota Bogor secara konsisten ingin memperlihatkan semangat toleransi dan pluralisme yang selalu dipelihara sebagai bagian dari masyarakat di Indonesia.

"Ini menjadi bukti bahwa semangat pluralisme, nilai toleransi dan kekayaan budaya. Ini juga sebuah fakta betapa masyarakat kita sangat dewasa menjaga kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Bogor Street Festival digelar 19 Februari
Baca juga: Kemenpar target jaring 200.000 wisman Tiongkok saat Imlek

Pewarta: Feru Lantara dan Muhammad Irwan Supriyadi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019