Kvitova yang menempati unggulan kedua, seperti dipantau Antara dari situs resmi WTA di Jakarta, Rabu dini hari, menang dalam tiga set 6-7(3), 6-4, 6-4 selama dua jam 35 menit dalam kejuaraan tingkat Premier 5 itu.
Peraih posisi runner-up dalam kejuaraan Grand Slam Australia Terbuka 2019 itu melsmelak sembilan kali double faults meskipun berujung menang untuk kedua kalinya atas Siniakova setelah kemenangan pada putaran perempat final di Prague pada 2018.
"Saya tidak yakin akan kemenangan ini. Mungkin saya senang karena dapat bangkit pada akhir pertandingan. Saya telah kalah pada permainan tie-break. Saya telah berjuang untuk merebut set pertama, tapi tiebreak tampaknya berdampak buruk pada permainan saya," ujar Kvitova yang mengaku penampilannya lemah pada set pertama.
"Banyak hal buruk terjadi. Saya tidak punya waktu untuk membahasnya.. Saya punya sesi sore untuk memikirkannya," kata pemain berusia 28 tahun itu.
Peraih gelar juara di Dubai pada 2013 itu membukukan total tujuh pukulan ace dan unggul dalam mendapatkan breakpoints atas lawan serta menyelamatkan breakpoint miliknya.
Pada laga putaran ketiga, petenis peringkat empat dunia itu akan ditantang petenis hasil babak kualfikasi Jennifer Brady asal Amerika Serikat. Brady melaju ke putaran ketiga setelah menaklukkan unggulan 14 asal Prancis Caroline Garcia dalam dua set langsung 6-4, 7-5.
"Saya sama sekali tidak mengetahui Jennifer. Saya tahu wajahnya. Tapi, saya tidak pernah melihat bagaimana dia bermain sampai sejauh itu," kata Kvitova.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019