Sorong, Papua (ANTARA News) - Tim Satuan Tugas Gabungan dan Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berjibaku memadamkan api yang membakar hutan dan lahan di wilayah Provinsi Riau dan Sumatera Utara (Sumut) akibat El Nino lemah.
Laporan terakhir dari kegiatan aksi lapangan diketahui bahwa di Provinsi Sumut sudah tidak terpantau kejadian karhutla. Hal ini dikonfirmasi dari hasil laporan harian oleh Manggala Agni Daops Pematangsiantar, Daops Sibolangit dan Daops Labuhanbatu, kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Raffles B Panjaitan dalam siaran pers kementerian, Selasa.
Wilayah Provinsi Riau menurut pantauan patroli udara menggunakan pesawat Heli Bell 412 PK-DAS juga sudah aman dari kebakaran hutan dan lahan, titik api sudah tidak terpantau di Talang Mandau, Bukit Batu, dan Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis.
Namun kebakaran lahan dan hutan menurut hasil pemantauan lewat udara masih terjadi di Mumugo (Kabupaten Rokan Hilir), Bangsal Aceh (Kota Dumai) dan Rupat (Kabupaten Bengkalis) dan berpotensi meluas.
Kebakaran hutan dan lahan juga dilaporkan masih terjadi di Kampung Sialang Baru, Desa Sri Tanjung, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis. Luas area yang terbakar di kampung itu 15 hektare (ha) dan sekarang upaya pemadaman yang dilakukan oleh Manggala Agni Daops 4 sudah memasuki hari keempat.
Sementara pemadaman kebakaran lahan di wilayah Kelurahan Teluk Lecah, Kecamatan Rupat, oleh Mangala Agni Wilayah Sumatera Daops Dumai sudah memasuki hari ketujuh.
Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan juga masih berlangsung di Kelurahan Bangsal Aceh, Kecamatan Sei Sembilan, Kota Dumai, dan Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai. Upaya pemadaman di kedua daerah itu masing-masing sudah memasuki hari kesembilan dan ketujuh.
Sementara upaya pemadaman kebakaran di Kepenghuluan Mumugo, Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir, sudah memasuki hari keenam, demikian pula di Desa Tasik Serai Barat, Kecamatan Talang Mandau, Kabupaten Bengkalis.
Pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau membutuhkan waktu cukup lama karena terjadi pada tanah gambut.
Jumlah total titik panas indikasi kebakaran hutan dan lahan di seluruh Indonesia berdasarkan citra satelit sebanyak 70.971 tahun 2015; 3.844 tahun 2016, 2.440 tahun 2017, dan 9.205 tahun 2018.
Sementara luas indikatif area yang terbakar berdasarkan pemaduan citra satelit landsat 8 OLI/TIRS dengan data sebaran titik panas serta laporan hasil pengecekan kapangan dan laporan pemadaman Manggala Agni tercatat 2.611.411 ha tahun 2015, 438.363 ha tahun 2016, 165.484 ha tahun 2017, dan 510.564 ha tahun 2018.
Kebakaran lahan dan hutan di Indonesia menyebabkan asap yang melintas ke negara tetangga selama 22 hari pada 2015, dan empat hari pada 2016. Sepanjang 2017 dan 2018 kebakaran lahan dan hutan tidak sampai menyebabkan kabut asap di negara tetangga.
Jumlah hari tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan tahun 2015 selama 151 hari, sedang sepanjang tahun 2016, 2017 dan 2018 tidak ada hari tanggap darurat.
Baca juga:
Pemadaman karhutla Riau terus dilakukan
Riau siaga darurat kebakaran hingga Oktober 2019
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019