Jakarta (ANTARA News) - Program kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jerman dalam kerangka Forest and Climate Change Programme Financial Cooperation (Forclime FC) sampai tahun 2017 telah berhasil menurunkan emisi karbon sekitar 120.000 ton CO2 ekuivalen, kata advisor implementasi REDD+ program Forclime FC Suteja.
"Kami mengukur emisi setiap dua tahun sekali, melakukan survei inventarisasi karbon, dan yang melakukan itu adalah pihak ketiga," kata Suteja kepada Antara usai bedah buku Berbagi Pembelajaran dan Inisiasi Program Forclime FC Module di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta, Selasa.
"Sampai 2017 kita memang sudah berhasil menurunkan emisi sekitar kurang lebih 120.000 ton CO2 equivalen," katanya tentang capaian Forclime FC yang dijalankan sejak 2010.
Program Forclime FC kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jerman fokus pada modul kerja sama keuangan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dari deforestasi dan degradasi hutan.
Suteja mengatakan program tersebut mencakup kegiatan penanaman tanaman hutan, pengamanan hutan lewat patroli berbasis masyarakat, serta pengembangan kegiatan produktif bagi masyarakat sekitar hutan seperti agroforestri, kolam budidaya silvofishery, dan budidaya tanaman.
Forclime FC, menurut dia, juga mendukung upaya rehabilitasi hutan serta perubahan pola berladang warga dari ladang berpindah menjadi menetap.
"Tujuan program kita menurunkan emisi gas rumah kaca melalui pengelolaan hutan lestari, konservasi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Sasaran utama Forclime FC adalah menurunkan emisi 300.000 sampai 400.000 ton C02 ekuivalen dari 2010 hingga 2020.
Baca juga:
Pemerintah gerakkan pengelolaan hutan lestari demi kurangi emisi
Pemerintah masukkan pembangunan rendah karbon dalam RPJMN 2020-2024
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019