Jakarta (ANTARA News) - Teknologi operasi Percutaneous Endoscopic Cervical Discectomy (PECD) dalam penanganan kasus Herniated Nucleus Pulposus (HNP) atau saraf terjepit di area leher hanya meninggalkan luka seperti bekas tertusuk jarum menurut dokter spesialis bedah saraf dari Rumah Sakit Meilia Cibubur dr Mahdian Nur Nasution SpBS di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan PECD merupakan teknologi paling mutakhir dalam penanganan kasus HNP dan memiliki banyak kelebihan.

Di antara kelebihannya, menurut dia, tindakan PECD hanya membutuhkan sayatan empat milimeter guna memasukkan alat yang sudah dilengkapi dengan kamera untuk memandu dokter dalam melakukan operasi.

"Waktu operasi pasien juga menjadi lebih singkat, pemulihan cepat, kerusakan jaringan lebih minimal," kata Mahdian.

Dia menjelaskan tindakan bedah yang dilakukan pada bagian leher memiliki risiko tinggi lantaran bagian tubuh tersebut memiliki banyak saraf penting.

Operasi konvensional untuk kasus saraf terjepit yang disebut Anterior Cervical Discectomy and Fusion (ACDF) membutuhkan dokter yang sangat berpengalaman dan memiliki keahlian tinggi.

Teknik ACDF membutuhkan sayatan empat sampai tujuh centimeter dan lebih banyak persiapan dibandingkan dengan teknik PECD.

"Karena pakai gunting, pisau, bor, bisa berbahaya. Kalau ada pembuluh darah karotis yang terkena bisa muncar darah karena tekanan tinggi. Ada saluran napas, ada laring, tiroid, osefagus, banyak struktur organ penting di leher yang berbahaya sekali kalau operasi dengan terbuka," kata dia.

HNP atau saraf terjepit adalah kondisi dimana isi bantalan antar-ruas tulang belakang bocor sehingga menekan saraf. Bantalan tulang atau diskus di tulang belakang terdiri atas dua bagian, yaitu bagian luar yang keras dan bagian dalam bantalan sendi seperti jelly yang bisa mengalami kebocoran.

Diskus berperan sebagai penyerap kejutan. Bersama dengan dua sendi kecil di belakang leher, diskus akan membantu manusia menggerakkan leher.

HNP bisa terjadi di seluruh bagian tulang belakang mulai dari punggung bawah hingga tulang leher. Kalau terjadi di tujuh ruas tulang leher, penanganan HNP menjadi Iebih menantang karena posisi antar-ruas tulang belakang lebih rapat.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019