Lubukbasung (ANTARA News) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat memasang jaring pengaman di lokasi munculnya buaya muara di Labuhan, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara sebagai antisipasi hewan buas itu masuk ke permukiman warga.
Kepala BKSDA Resor Agam, Syahrial Tanjung didampingi Pengendali Ekosistem Hutan, Ade Putra di Lubukbasung, Selasa, mengatakan jaring pengaman sepanjang 100 meter dan tinggi 150 centimeter itu dipasang oleh petugas BKSDA Resor Agam dengan dibantu masyarakat setempat.
"Pemasangan jaring pengaman itu kita lakukan bersama warga setempat pada Selasa (19/2) sore," katanya.
Pemasangan jaring pengaman ini bertujuan agar buaya muara tidak masuk ke permukiman masyarakat, sehingga warga sekitar tidak merasa resah.
Jaring pengaman itu akan melindungi anak-anak dari serangan buaya saat bermain di tepi rawa tempat munculnya buaya tersebut.
"Sepanjang tepi rawa merupakan lokasi bermain anak-anak, karena jarak rawa dengan permukiman sekitar 25 meter," katanya.
Sebelumnya buaya muara itu memangsa ternak jenis kambing, ayam dan itik milik warga sekitar semenjak satu pekan lalu.
Bahkan salah seorang warga merekam melalui telepon genggam miliknya saat buaya dengan panjang empat meter tersebut memangsa kambing milik Azmil (46) pada Jumat (15/2).
"Buaya memangsa kambing saat mencari makan di tepi rawa dan kambing langsung dibawa ke rawa itu," kata dia.
Berdasarkan hasil identifikasi sementara di lapangan, diduga buaya tersebut memangsa ternak warga akibat berkurangnya pakan di dalam habitatnya, persaingan dengan individu lainnya dan juga disebabkan penyempitan lahan yang sebagian sudah beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit.
Untuk itu pihaknya mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan dengan cara mengurangi aktivitas di lokasi rawa, sungai dan tidak menggembalakan ternak di sekitar lokasi habitat buaya muara.
Baca juga: Buaya mangsa ternak warga Sumbar
Baca juga: BKSDA Agam data populasi buaya muara untuk pengusulan lokasi KEE
Baca juga: BKSDA terima penyerahan satwa dilindungi dari warga Agam
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019