Gempa tidak menimbulkan dampak merusak dan tidak menyebabkan kemungkinan tsunamiJakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan gempa 5,9 Skala Richter yang terjadi di Jawa Timur pada Selasa dini hari tidak menyebabkan kerusakan.
"Gempa tidak menimbulkan dampak merusak dan tidak menyebabkan kemungkinan tsunami. Kondisi masyarakat normal dan berkegiatan seperti biasa," kata Sutopo melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Sutopo mengatakan BNPB telah melakukan konfirmasi mengenai dampak gempa kepada badan penanggulangan bencana daerah yang merasakan guncangan gempa. Belum ada laporan dampak akibat gempa tersebut.
Gempa tidak menyebabkan korban jiwa dan kerusakan bangunan. Sebagian masyarakat langsung keluar rumah saat merasakan guncangan gempa.
"BPBD masih melakukan pendataan di lapangan dan berkoordinasi dengan kelurahan dan kecamatan," jelasnya.
Menurut laporan beberapa BPBD di Jawa Timur, gempa dirasakan di beberapa daerah selama tiga detik hingga lima detik, antara lain Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Blitar dan Kota Batu. Gempa dilaporkan tidak terasa di Bali.
Sutopo mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan tidak mempercayai isu-isu menyesatkan yang menyebutkan akan terjadi gempa susulan dan sebagainya.
"Hingga saat ini belum ada negara dan ilmu pengetahuan yang mampu memperkirakan gempa secara pasti kapan, di mana, kekeuatan, lokasi detail dan lainnya," katanya.
Menurut Sutopo, Indonesia adalah negara rawan gempa sehingga sudah seharusnya masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghadapi gempa. Gempa, besar dan kecil, akan selalu terjadi.
"Pada 2017, terjadi sekitar 6.000 gempa, sedangkan 2018 terjadi lebih dari 11.000 gempa," katanya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter yang berpusat di 159 kilometer Tenggara Kabupaten Malang terjadi pada Selasa pukul 02.30 WIB pada kedalaman 10 kilometer. ***3*** (T.D018)
Baca juga: Gempa magnitudo 5,9 guncang pesisir selatan Jawa Timur
Baca juga: Rumah tahan gempa perlu terus dipopulerkan
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019