Poso (ANTARA News) - Aparat kepolisian dan militer melakukan penjagaan ekstra ketat pada delapan titik (wilayah) di bekas daerah konflik Poso, Sulawesi Tengah, dalam mengamankan arus mudik dan Lebaran (Idul Fitri) 1428 Hijriah. "Ke delapan titik yang mendapatkan penjagaan ekstra ketat tersebut yakni Poso Pesisir, Poso Pesisir Utara, Poso Pesisir Selatan, Poso Kota, Lage, Pendolo, Taripa, dan Tentena," kata Kapolres Poso AKBP Drs Adeni Muhan di Poso, Senin. Menurut dia, penjagaan ketat pada titik-titik dalam operasi yang diberi sandi "Maleo-Ketupat" tersebut dilakukan karena pertimbangan kerawanan, di samping ke delapan lokasi itu merupakan pintu-masuk keluar Kabupaten Poso yang sangat ramai dengan arus lalu lintas kendaraan antarkota di Pulau Sulawesi. "Semua kendaraan dan manusia yang keluar-masuk Poso menjalani pemeriksaan di pos-pos pengamanan yang diadakan di sejumlah ruas jalan," tuturnya. Ia mengatakan dalam operasi pengamanan kali ini, aparat kepolisian dan TNI mendapat dukungan personil dari Satpol PP, LLAJ, hingga petugas kesehatan dan pemadam kebakaran dengan total kekuatan personil mencapai 1.500 orang. Adeni Muhan juga mengatakan, untuk mendukung operasi pengamanan guna mempertahankan situasi kamtibmas yang semakin kondusif di seluruh wilayah Kabupaten Poso, para petugas dilengkapi dengan peralatan transportasi dan komunikasi. "Dengan demikian ketika terjadi gangguan kamtibmas atau kecelakaan lalulintas, penanganannya dapat segera dilakukan," katanya. Khusus tempat-tempat yang dipergunakan untuk pelaksanaan Sholat Ied nanti, Polres Poso yang didukung oleh instansi lain juga akan melakukan pengamanan ekstra ketat, sehingga semua lokasi kegiatan sholat dan para jemaah mendapatkan jaminan keamanan memadai. Dia menilai, sekalipun wilayah kerjanya merupakan daerah bekas konflik bernuansa SARA, namun pada arus mudik dan lebaran Ied kali ini akan tetap berlangsung aman dan terkendali disebabkan sebagian besar masyarakat di Kabupaten Poso telah memahami betapa perlunya situasi keamanan dalam membangun daerahnya yang porak-poranda akibat konflik berkepanjangan. Kapolres Adeni Muhan menambahkan hingga lima hari menjelang hari raya Idul Fitri 1428 Hijriah, situasi di seluruh wilayah Kabupaten Poso masih kondusif. "Tidak ada kejadian serius yang muncul, kecuali kriminal biasa," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007