Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Indonesia for Global Justice (IGJ) Rachmi Hertanti menyatakan bahwa kedua calon presiden harus bisa memahami konsep mengenai Industri 4.0 yang kerap dibicarakan berbagai pihak akhir-akhir ini.

"(Capres) terkesan miskin pemahaman soal industri 4.0," kata Rachmi Hertanti kepada Antara di Jakarta, Senin.

Rachmi mengemukakan hal tersebut ketika ditanyakan pendapatnya mengenai Debat Capres 2019 Putaran Kedua yang berlangsung di Jakarta, Minggu malam lalu.

Menurut dia, pembahasan yang ada terkait industri 4.0 hanya mengenai penggunaan "e-commerce" untuk pemasaran produk pertanian.

Namun, lanjutnya, para capres tidak membahas mengenai industri 4.0 macam apa yang akan dibangun pada sektor pertanian.

"Perlu diingat, soal ekonomi digital itu bukan hanya sekadar 'e-commerce', tapi perlu ada pemahaman menyeluruh mengenai isu ekonomi digital, 'internet of things', dan kaitannya dengan industri," kata Direktur Eksekutif IGJ.

Pemerintah menyatakan bahwa saat ini pihaknya tengah fokus untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki daya saing tinggi, guna menghadapi berbagai tantangan pada era Industri 4.0.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi mengatakan merupakan tugas pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya untuk menyiapkan lulusan-lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang memiliki kualifikasi memadai.

Baca juga: Pengetahuan dua capres soal Revolusi Industri 4.0 timpang
Baca juga: Pengamat: industri 4.0 berpotensi hadirkan "middleman" pertanian

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019