Pangkalpinang (ANTARA News) - Saham PT. Timah yang diperdagangkan pada kisaran Rp13.350 sampai Rp13.700 per lembar masih tetap diminati dengan kapitalisasi pasar mencapai 20 juta lembar lebih per hari. Dirut PT. Timah, Wachid Usman, di Pangkalpinang, Senin, mengatakan konsistennya kinerja direksi dan tingginya harga balok timah di pasar London Metal Exchange (LME) dan Kuala Lumpur Tin Market (KLTM) hingga di atas 14 ribu dolar AS per metrik ton menjadi pemicu maraknya perdagangan saham timah itu. "Saham Timah merupakan salah satu saham yang teraktif diperdagangkan dan mobilitasnya tinggi, sementara direksi baru tidak mengeluarkan kebijakan yang arahnya bisa mengurangi kepercayaan investor," ujarnya. Harga saham timah terus melejit sejak kebijakan pemerintah menertibkan pertambangan timah di Bangka Belitung, sehingga menjadi faktor pendorong naik tajamnya harga saham timah dalam beberapa bulan terakhir hingga mencapai titik jenuh (Over bought) akibat terlalu tinggi kenaikannya. Sebelum dilakukan penertiban tambang timah pada Oktober 2006 harga saham Timah diperdagangkan di kisaran Rp2.700-Rp2.800 perlembar saham. Faktor fundamental seperti meningkatnya kinerja perusahaan, efisiensi dan peningkatan produksi ikut menjadi penunjang peningkatan harga saham yang cukup radikal itu. Wachid menyatakan saham timah bersama saham perusahaan di sektor perbankan, telekomunikasi dan bahan galian lainnya termasuk yang paling diminati pasar. Pergerakan saham cukup sering terjadi dan nilai sahamnya juga meningkat secara signifikan. Sebelumnya manajemen timah telah menghentikan perdagangan saham PT. Timah di bursa saham London (LSE) sejak Kamis (12/10), tapi asing masih bisa mendapatkan saham timah di bursa dalam negeri. Penghapusan perdagangan saham (Delisting) PT. Timah Terbuka dalam bentuk global depository receipt (GDR) di bursa saham London (LSE), ternyata tidak mempengaruhi harga saham timah bahkan disambut positif dengan naik tajamnya nilai saham. Selama ini pialang asing terkadang juga membeli saham timah di BEJ ataupun BES, sementara perdagangan di LSE kecil. Pertimbangan lain penghentian itu adalah pemberlakuan pencatatan transaksi yang makin ketat hingga akhirnya diputuskan delisting. Pada saat penawaran perdana (Initial Public Offering) saham timah dijual Rp2.900/lembar. Usaha yang kini dikembangkan PT. Timah diantaranya pabrik ekstraksi aspal di Buton, Banka Four 9 (timah murni kualitas 99,99 persen) dan batubara.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007