Semua kabupaten/kota sudah kami kirimkan stok penyangga untuk mengantisipasi bencana alam yang terjadi di tiap daerah,
Palangka Raya (ANTARA News) - Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah, Suhaemi mengatakan, stok penyangga (buffer stock) untuk bencana alam di tiap kabupaten/kota di daerah tersebut masih aman.
"Semua kabupaten/kota sudah kami kirimkan stok penyangga untuk mengantisipasi bencana alam yang terjadi di tiap daerah," kata Suhaemi di Palangka Raya, Senin.
Stok penyangga adalah stok ekstra terhadap kebutuhan berupa makanan maupun barang lainnya dalam kondisi tertentu, salah satunya pada saat bencana alam.
Stok penyangga terdiri dari beras, ragam kelengkapan seperti matras, selimut, alat dapur dan beberapa barang lainnya. Untuk beras sudah dialokasikan sekitar 100 ton melalui bulog sesuai regionalnya masing-masing.
Suhaemi mengaku, jumlah stok penyangga yang diterima tiap kabupaten/kota berbeda antara satu dan lainnya menyesuaikan kebutuhan dan kondisi geografisnya.
"Untuk kabupaten yang jaraknya cukup jauh seperti Lamandau maupun Sukamara, tentu stok penyangga yang kami kirimkan jumlahnya lebih banyak dibandingkan kabupaten lain yang dapat ditempuh dalam beberapa jam saja," katanya.
Setiap daerah memiliki anggaran khusus yang dialokasikan untuk penanganan bencana, sehingga bantuan dari pemerintah provinsi hanya bersifat tambahan jika benar-benar terjadi bencana.
Pada 2019 sejumlah bencana seperti banjir telah terjadi di Kalteng, salah satunya adalah di Barito Utara. Namun hingga saat ini belum ada permintaan tambahan dari daerah, terkait stok penyangga yang mereka miliki.
Ia menegaskan, jika terjadi kekurangan, pihaknya siap mengirimkan tambahan yang diambil dari gudang Dinas Sosial yang ada di Palangka Raya.
"Bahkan jika stok yang ada di gudang tidak mencukupi, maka kami akan melaporkannya kepada pusat untuk mengirimkan persediaan tambahan," papar Suhaemi.
Baca juga: Persedian logistik korban longsor di Cibeber dijamin cukup
Baca juga: Luhut usulkan pembangunan pusat logistik di daerah aman
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019